1500 Kepala Keluarga Desa Gunung Masigit Alami Kekeringan

Bandung Barat-tabloidreformasi.com
Sebanyak 1500 Kepala Keluarga (KK) dari 10 Rukun Warga ( RW) yang ada di Gunung Masigit Kecamatan Cipatat mengalami kekeringan.
Hal tersebut disampaikan Camat Cipatat Sulaena Faisal yang menyebutkan 10 RW yang ada di wilayah cipatat mengalami kekeringan sementara 14 RW lainnya masih Aman
Kemarau yang melanda daerah Gunung Masigit menyebabkan Kekurangan Air Bersih dan mengandalkan bantuan dari BPBD Bandung Barat. .
Pihak Desa mengajukan permohonan air bersih ke BPBD KBB untuk membantu warganya.
“Baru ada bantuan untuk dua RW dari 10 RW keseluruhan yang mengajukan ke BPBD. Jumlah RW di Desa Gunung Masigit, seluruhnya ada 24 RW,” ujar Sulena, saat dihubungi, Senin (21/8/2023).
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Gunung Masigit untuk mengatasi persoalan tersebut.
Minimnya pasokan air bersih di wilayah Desa Gunung Masigit tersebut kata Faisal, lantaran daerah ini berada di pegunungan karst Citatah yang penuh bebatuan.
“Kalau desa-desa lainnya, saya belum dapat pengaduan. Semoga saja, masih Sedangkan, desa-desa lainnya hingga,” ucapnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB), sejauh ini baru mensuplay air bersih ke dua wilayah, yang alami kekeringan.
Selain, Gunung Masigit BPBD juga mendistribusikan bantuan air bersih untuk 250 warga GBR 3 Desa Cilame Kecamatan Ngamprah.
“Kita kerja sama dengan PDAM Tirta Rahardja untuk membantu warga yang mengalami kekurangan air bersih ini. Bantuan yang kita berikan berdasarkan pengajuan permohonan dari aparat kewilayahan,” jelas Kepala BPBD KBB, Djarot Prasetyo didampingi Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Yan, CD.
Ia menyebutkan, bantuan air bersih yang didistribusikan untuk 2 RW di Gunung Masigit tersebut, sebanyak 300 KK. Termasuk didistribusikan untuk mesjid yang berada di daerah itu.
Pembagian air bersih tersebut, kata Djarot sesuai dengan pengajuan dari pemerintah desa masing-masing.
Bagi warga KBB yang kekurangan air bersih, Djarot mengimbau untuk melaporkan pada pihak desa. Kemudian disampaikan ke pemerintah kecamatan, untuk dilanjutkan kepada Pemkab Bandung Barat oleh camatnya.
Bagi daerah yang menjadi pelanggan PDAM, ia mempersilakan untuk berkoordinasi langsung dengan PDAM apabila menghadapi kekurangan pasokan air bersih.
Untuk mengatasi dampak kekurangan air bersih tersebut, ia bahkan berkoordinasi dengan forum camat KBB agar pemdes lebih peka dengan wilayahnya masing-masing.
“Kita bisa membantu atas dasar ajuan tertulis dari aparat kewilayahan. Kemudian kita sampaikan ke PDAM Tirta Rahardja,” bebernya. ***