BNPT – LPSK Bersinergi dengan Program Jabar Quick Response
JAKARTA,reformasitotal.com
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) bersinergi dengan program Jabar Quick Response dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk memberikan kompensasi pada korban tindak pidana terorisme masa lalu.
Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Pemulihan Korban Aksi Terorisme BNPT Rahel mengatakan, sinergi tersebut dilakukan agar kompensasi yang diberikan bisa bermanfaat dan digunakan untuk hal produktif.
“Sinergi antara BNPT dan LPSK dan Kementerian/Lembaga terus dikuatkan agar kompensasi yang telah diserahkan dapat digunakan untuk hal-hal produktif,” jelas Rahel dalam keterangannya di laman resmi bnpt.go.id terkait pemberian kompensasi terhadap 24 penyintas aksi terorisme pada Sabtu (26/2/2022).
24 orang penyintas tersebut terdiri atas sembilan korban meninggal dunia yang diwakilkan ahli waris, lima orang luka berat, enam orang luka sedang, dan empat orang luka ringan dengan total besaran kompensasi mencapai Rp4,29 miliar.
Kompensasi diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Mochammad Ridwan Kamil, Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo, dan Kasubdit Pemulihan Korban Aksi Terorisme BNPT Rahel.
Ketua LPSK mengatakan, pihaknya dan BNPT siap menguatkan kemitraan mitra dengan Pemprov Jabar dan instansi terkait dalam memberikan program pendampingan termasuk mensinergikan program Jabar Quick Response.
Dalam hal ini, Pemprov Jabar diharapkan bisa memberikan program-program pendampingan sosial dan ekonomi terhadap penyintas aksi terorisme.
“Seperti mensinergikan program Jabar Quick Response yang merupakan kanal aduan kemanusiaan masyarakat Jawa Barat,” imbuhnya.
Gubernur Jawa Barat mengungkapkan bahwa masyarakat masih disusupi oleh oknum yang bertujuan memecah persatuan bangsa, sehingga langkah antisipasi Bersama harus dilakukan.
“Dalam bermasyarakat, terdapat dua kelompok yang mendominasi. Yaitu kelompok pertama yang melihat perbedaan sebagai rahmat dan kelompok kedua melihat perbedaan sebagai kebencian. Dimana kelompok kedua ini adalah asal muasal kenapa acara ini hari ini ada,” katanya. **
RED-FAUJI