Bupati Bandung Dadang Supriatna hadiri pisah sambut Pimpinan Bawaslu Periode 2018 – 2023 ke 2023 – 2028

Kab. Bandung-tabloidreformasi.com
Pisah sambut Pimpinan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bandung Periode 2018-2023 ke Periode 2023-2028 bertempat di hotel sutan raja, Soreang Rabu (23/08/2023),
hadiri Bupati Bandung Dadang Supriatna, Anggota Bawaslu Jabar Usep Agus Jawari, Perwakilan KPU dan Para panwascam se-Kabupaten Bandung, serta unsur lainnya.
Kahpiana, pada periode 2018-2023 menjabat sebagai ketua bawaslu, kini terpilih kembali menjadi ketua bawaslu Kabupaten Bandung periode 2023-2028.
Pada sambutannya Kahpiana mengatakan bahwa, Daftar Calon Sementara sudah diumumkan pada tanggal 19 Agustus, artinya sebentar lagi akan memasuki waktu dan situasi tahun politik. Sudah bisa dilihat memang partai politik, peraga sosialisasi, euforia sudah ramai kita lihat di mana mana. Tugas pokok dan fungsi kita dari sisi proses pencegahan mulai bakal calon, harus kita ikuti dan awasi,” katanya.
Sebagai pelaksana undang undang, dalam regulasi, Peraturan KPU, Peraturan Bawaslu harus menjadi pedoman kita semua, tentu dengan mekanisme berkualitas, berintegritas dan juga damai,” imbuhnya.
Dikatakan Kahpiana, Kabupaten Bandung merupakan Pemilih dan Kontestasi paling rawan dan tinggi di Indonesia, oleh sebab itu pengawasan proses pemilu dan pelanggaran potensi harus bisa di tekan sedini mungkin oleh Bawaslu.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Bupati Dadang Supratna mengucapkan selamat kepada jajaran pimpinan Bawaslu yang baru dilantik.
” Selamat bekerja untuk 2023-2028 semoga apa yang dilakukan hari ini dan ke depan semata mata demi terciptanya tahun emas di 2045, mengawal pemilu sebaik-baiknya,” katanya.
” Tak lupa saya ucapkan juga hatur nuhun kepada komisioner yang selama proses pemilu kemarin 2018-2023. Tanpa peranan bawaslu saya kira tidak akan seperti ini, dengan kekompakan dan kolaborasi pembangunan kabupaten bandung akan segera terwujud,” tambahnya.
Dirinya sepakat dengan Ketua Bawaslu, bahwa untuk mengurangi konflik pemilu di Kabupaten Bandung, lebih baik dengan langkah yang persuasi.
” Dengan melihat kondisi para pimpinan partai dan animo masyarakat nya masih tanda kutip, saya sangat respons, lebih kedepankan langkah duduk bersama dan komunikasi,” pungkasnya.
Red-Agus/Bety.