Cerita Bersambung Kutunggu Kau Di Taman Merlion Singapura-(22)

Halaman 106-110

Satu suap, dua suap, Lulu berhenti. Dia tidak mau sang manajer ternyata mengenalinya, begitu pula dengan Ang Mei. Bisa kacau dan berantakan hubungannya dengan Hidayat. Hal ini yang sangat dijaga Lulu. Kalau kejadiannya dua atau tiga bulan yang lalu, aku tidak begitu gusar. Karena, bisa saja orang akan lupa. Tetapi kalau satu atau dua hari, lain lagi masalahnya.

“Lu, kelihatannya hari ini kau kurang selera makan sotonya. Ada apa Lu, apakah kau sakit ? Kalau sakit katakan saja, biar aku segera mengantarkanmu pulang,” sapa Hidayat yang memperhatikan tindak-tanduk Lulu selama makan.

“Biasa, kalau telat makan aku memang sering begini.”

“Kalau begitu, sebentar ya, aku panggil dulu…… “

“Panggil siapa lagi, Dayat ? Aduh, sudahlah sakitku kian terasa ini, cepatlah antarkan aku pulang. Jangan sampai aku pingsan di sini.”

“Ya panggil pelayan lah. Biar dia catat apa yang barusan kita makan dan minum.”

“Hanya sekedar catat, kemudian kita pergi meninggalkan tempat ini ? Dan kau tidak membayarnya Dayat ? Wah itu artinya kau bos di restoran ini.”

“Terima kasih atas do’amu barusan Mei. Seandainya aku pemilik restoran ini, aku tidak akan pulang-pulang lagi. Aku akan menetap di sini.”

“Dengan Nyonya tentunya bernama Liu Ching Shia. Bukan begitu, tuan Hidayat ?”

“Sudahlah Mei, jangan buat aku bertambah pusing lagi. Kalau kalian masih betah di sini, ijinkan aku pulang pakai taksi saja, oke ? Aku permisi !” Lulu bangkit dari duduknya, menggeser kursinya ke belakang, terus melangkah keluar.

Hidayat dan Ang Mei mengikuti Lulu dari belakang. Ketika Lulu akan melangkah ke trotoar Orchard Road, Hidayat telah berhasil menangkap tangan Lulu. Dirangkulnya Lulu, diajaknya ke tempat parkir. Ang Mei datang menghampiri Lulu. Hidayat berlari mendekati mobilnya dan dijalankannya perlahan-lahan. Hidayat membukakan pintu untuk Ang Mei yang duduk di belakang sendiri, sementara Lulu duduk di depan bersama Hidayat. Hidayat memutar mobilnya ke arah kiri memasuki Orchard Road. Terus melaju menuju ke arah Beach Road dan memasuki Victoria Street. Setelah Lulu dan Ang Mei turun, Hidayat memacu kembali mobilnya ke Wisma Atria.

Sebenarnya Lulu menyuruhnya singgah dan masuk lagi, tetapi dengan alasan sesuatu, Lulu tidak dapat menahannya. Hidayat ingin lebih lama lagi dengan Lulu, tetapi saatnya kurang tepat. Ang Mei terus menemani mereka. Seandainya Ang Mei ada teman prianya, tidak masalah. Terbayang wajah Lulu yang begitu khawatir selama makan di restoran Atria tadi. Sepertinya ada sesuatu masalah yang sedang dihadapinya, tetapi kelihatannya Lulu belum begitu terbuka padanya. Aku harus dapat membahagiakannya, harus. Ini suatu kehidupan baru bagiku, suatu pembersihan diri. Dia wanita spesial, wanita yang dapat menuntun ke arah yang benar, wanita yang tidak memandang pada materi. Mencintai Lulu, berarti mencintai hal-hal yang baru. Seolah-olah aku kembali ke beberapa tahun lalu, yang baru mengenal wanita. Aku sendiri menyadari dan merasakan, betapa wanita yang satu ini tidak membangkitkan gairah seperti yang selama ini aku rasakan dan lakukan. Mencium bibirnya saja aku enggan, apalagi lebih dari itu. Benar-­benar aku takluk dibuatnya, begitu santunnya aku di hadapannya. Tetapi semua belum pasti sebelum aku benar-benar dapat menikahinya. Jalan masih panjang, berliku-liku penuh halangan. Kalau mamanya, aku tidak begitu khawatir, tetapi bagaimana dengan papanya ? Orang kepercayaannya saja, yang namanya She Kuo Wei demikian galaknya, apalagi papanya ? Hidayat coba menikmati syair lagu January Christy yang terus menemaninya sepanjang jalan, terutama pada reffren,” Melayang pikiranmu melayang, melayang khayalanmu melayang, jauh melayang anganmu melayang, terbawa asap nirwana. Sekejap tenggelam kharismamu menghilang, tak tahu apa yang terjadi, semua tak pasti.” Yah, semua tak pasti ! Yang pasti adalah matahari terbit dari timur dan tenggelam dari Barat. Lampu-lampu jalan serentak menyala, saat Hidayat memarkir mobilnya di pelataran Wisma Atria.

Lulu langsung mengajak Ang Mei ke kamarnya. Tetapi baru saja duduk di tepi ranjang, Ang Mei langsung menyerang Lulu.

“Aku tak faham lah, kau tu buat lakon apa tadi, Lu ?”

“Lakon ? Kau tu anggap aku sedang berlakon ? Mei, itu bukan lakon, tetapi kenyataan. Karena kenyataannya memang aku ketakutan terus selama kita berada di restoran tadi. Aku tidak mau hal yang fatal terjadi antara hubunganku dengan Hidayat, hanya karena kekonyolan kita kemarin.”

“Kemarin memang nekad dan konyol, tetapi yang barusan, itu lebih konyol lagi.”

“Kenapa kau sampai berkesimpulan demikian ?”

“Ya, karena kau tidak dapat mengendalikan emosimu dan perasaan takutmu, sehingga Hidayat dapat membacanya. Untungnya dia cukup dewasa dalam bersikap. Kalau tidak……”

“Kalau tidak, bagaimana Mei ?”

“Ya…… dia akan meninggalkanmu.”

“Meninggalkan aku, Mei ? Aduh, tolong, tolong kau jangan menakut-nakuti aku, Mei.”

“Aku tidak menakutimu Lu. Tetapi sudahlah, itu kan hanya analisaku, dan itu belum tentu benar. Yang pasti kau lebih beruntung dariku, karena apa yang dulu kita cita-citakan, telah berada di sisimu. Percayalah, Hidayat tidak akan meninggalkanmu.”

“Aku harap juga begitu Mei. Menjadikan Hidayat sempurna sesuai dengan harapan kita, tentunya tidak mungkin. Tetapi minimal, sejak aku berkenalan dan beberapa hari ini aku bersamanya, ada ketenangan di sana.”

“Itu suatu permulaan yang baik. Kau tinggal memupuknya, merawatnya, dan tentunya kelak memilikinya. Oke lah Lu, aku pulang dulu ya.”

“Oke Mei, kapan-kapan kalau Hidayat mengajakku main lagi, I will call you, lah.”

“Benar ya, Lu. Soalnya aku tadi belum sempat mengucapkan terima kasih padanya. Belum lagi soal dia memberi fasilitas di Bali nanti, belum lagi soal makan tadi. Well, Give my regard to him.”

“Don’t worry, aku pasti sampaikan padanya. Asal, kau do’akan dia datang kemari besok. Thanks ya Mei.”

Lulu merebahkan badannya ke atas ranjang. Eh, aku barusan mengucapkan kata yang sudah lama sekali aku tidak ucapkan. Aneh juga, sejak kapan aku menyuruh orang lain berdo’a untukku ? Aku sendiri bingung, kata itu begitu saja terucapkan. Aku jadi teringat pada mama, ketika menceritakan tiga agama tradisional atau Sam Kao dalam masyarakat etnis Cina. Yaitu Taoisme, Budhisme, dan Konfusianisme. Ketiganya belum satu pun yang kupilih secara mantap. Kalau mama, selama ini yang kuketahui beragama Budha yang tetap dipadukan dengan tradisional leluhur Cina. Terutama, tentang Konfusianisme yang dikembangkan oleh Kung Tze, panjangnya Kung Fu Tze, atau biasa juga disebut Kong Hu Cu. Yang dilatinkan, menjadi Confucius. Padahal, kata mama, nama aslinya sendiri adalah Kung Chung Ni. Dilahirkan 55l Sebelum Masehi, di kota kecil Lu yang masuk propinsi Shantung di Timur Laut Daratan Cina. Ketika kelahirannya, banyak kejadian yang aneh-aneh, sehingga orang-orang menyebutnya Tong Tjioe Lihat Kok. Kung Tze sebenarnya bukan nama, melainkan gelar atau sebutan yang artinya pujangga. Yang menarik bagi Lulu, kata mama, Kung Tze adalah salah satu pendiri kesusasteraan Cina. Dari lima buku klasik Cina pada waktu itu, Shu Ching, Shih Ching, I Ching, Li Ching, dan Ch’u Ch’iu. Ketiga buku karya Kung Fu Tze, adalah Shu Ching, Kitab Sejarah, Shih Ching atau Kitab Syair, dan Ch’u Ch’iu yang berarti Catatan Musim Semi dan Musim Rontok. Yang terakhir ini, buku yang sangat disenangi Kung Tze. Nilai ajaran Kung Fu Tze atau Kong Hu Cu yang juga terkenal adalah, tentang Li dan Yen. Li dilukiskan sebagai gabungan antara tingkah laku, ibadah, adat kebiasaan, tata krama, dan sopan santun. Sementara Yen, tentang keramah-tamahan dalam hubungan dengan seseorang. Perpaduan inilah yang tertanam dalam sosok mama. Kalau I Ching atau Kitab Perubahan, seingat mama, ditulis Wen Wang. Itu sekelumit cerita tentang Konfusianisme yang kuingat dari mama. Yang jelas, di seberang kamar mama di atas, secara khusus dibangun tempat pemujaan dan do’a dengan hio yang setiap pagi dinyalakan mama. Pada waktu-waktu tertentu mama menyediakan berbagai makanan dan buah-buahan yang diletakkan di depan pemujaan, yang di atasnya terdapat Patung Budha.

Aku sendiri heran, kenapa baru sekarang aku memikirkan soal agama. Saat menjelang ujian sampai menghadapi ujian, aku tidak pernah berdo’a seperti yang dilakukan teman-teman kampusku. Tetapi untuk kedatangan orang asing yang baru kukenal, aku malah meminta Ang Mei berdo’a. Aku sendiri, kenapa tidak berdo’a ? Selama ini, mama berdo’a dengan tata cara yang sejak kecil sudah aku ikuti, tanpa aku sendiri memahaminya. Aku hapal, kapan aku menyalakan lilin, hio, dan menunduk-nundukkan kepala. Begitupun, aku tidak berani beranjak dari tempat pemujaan, sebelum mama selesai dengan ritualnya. Aku pernah beberapa kali memergoki papa sedang berdo’a di sana, tetapi papa tidak berusaha memanggilku berdo’a bersamanya. Seisi rumah yang berbeda, hanya koko Chung Pha. Dia telah mantap memilih Katolik sebagai agamanya, dan itu dijalankannya dengan baik. Oleh karenanya, baik papa, apalagi mama tidak pernah marah atas pilihan koko Chung Pha. Sebenarnya berulangkali koko mencoba mengajakku kalau-kalau aku mau pergi bersamanya ke gereja, tetapi selalu saja aku menolaknya dengan berbagai alasan. Hebatnya koko Chung tidak pernah tersinggung apalagi marah.

Lulu mencoba bangkit, dan duduk di sisi ranjang. Huh ! Penat juga aku memikirkan hidup dan kehidupan ini dari sudut agama. Lulu merasa jiwanya tiba-tiba kosong, seakan menghilang selama ini dari dirinya. A g a m a ! Begitu dahsyatnya lima huruf ini menerpaku, masuk mengusik kalbuku. Sejak kedatangan Paman Kuo Wei yang kurang simpati pada Hidayat, dan tentang perbedaan agama nantinya dengan Hidayat, jaringan otakku bekerja keras dan terperas. Apakah aku pantas dikatakan beragama ? Memang kuakui, setiap mengisi formulir kucantumkan agamaku Budha. Begitu pula yang tertera pada identitas-identitasku yang lainnya. Tetapi keseharianku, sudahkah aku bercirikan agama Budha ? Oh, malangnya nasibku. Tanpa terasa Lulu meneteskan air mata. Dipandangnya ke arah lemari buku. Dan sekian banyak buku di lemari itu, tidak ada satu pun buku agama, kecuali buku-­buku ekonomi, politik, majalah-majalah, dan novel. Justru yang terakhir ini yang paling banyak memenuhi lemari buku. Diantaranya, buku Musashi Karya Eiji Yoshikawa, Never Love a Stranger-nya Harold Robins, Lawrence Sanders, dengan karya gemilangnya The Ten Commandment, Robert Daley dengan Year of the Dragon, Ken Kesey dalam One Over the Cuckoo’s Nest, The Cave karya Penn Warren yang pernah memenangkan Pulitzer, yang rata-rata telah difilmkan. Aku sendiri tidak menonton di layar lebar, karena pada saat itu usiaku masih sangat muda. Aku menontonnya di rumah, dalam bentuk VCD. Sebagian VCD-nya aku beli dan kujadikan koleksi. Alasannya, selain buku-buku tua tersebut rata-rata best seller pada zamannya, film-filmnya juga sangat monumental. Kalau soal novelis, justru aku lebih memilih Sidney Sheldon, sebagai idolaku. Terutama cerita The Dooms Day Conspiracy, yang menurutku penuh intrik dan menegangkan. Sampulnya juga kukira sangat menawan. Suatu perpaduan yang sangat harmonis antara seni grafis dan seni mengarang. Yang tidak kalah tentunya karya Bersford Osborne, Bushido. Ini terlihat dari pengantar awalnya, di situ disebutkan,” We are the knights of Bushido, of the order of the rising sun, We do not execute at sunset but at sunrise”. Dengan etos kerja Bushido ini pula negara Jepang sangat disegani dunia internasional. Semula memang Lulu tidak menyangka kalau dia akan kuliah, sehingga setiap ada uang dibelikannya novel. Pemikiran lulu sangat sederhana, sembari jaga toko, kenapa aku tidak baca novel ? Akhirnya tanpa terasa novelnya menumpuk, berserak di sana-sini, akhirnya dibelilah lemari khusus buku. Menjadi perpustakaan pribadi. Sayangnya, buku tentang agama luput dan dikoleksinya.

Kalau pun sekarang aku akan membeli buku agama, agama yang mana ? Apakah aku harus konsultasi dulu dengan mama, atau malah sama Hidayat ? Tetapi apa tidak lebih baik aku beli buku-buku agama yang ada di sekitarku. Dengan demikian, aku dapat membaca dan memahaminya satu per satu sehingga pada gilirannya nanti, aku sudah dapat menentukan pilihanku sendiri. Apakah terpaan ini karena kehadiran Hidayat ? Sebelum aku mengenalnya, perasaan kegalauan seperti saat ini belum pernah aku alami. Ada kegelisahan yang sulit aku gambarkan. Kepingin rasanya aku menjerit minta tolong. Aku seolah-olah dijatuhkan dan langit tanpa parasut. Melaju, menukik terus tanpa sanggup aku memutarkan badan, agar kepalaku tidak di bawah. Seperti seorang atlet loncat indah menusuk kolam renang yang dalam. Aku berharap di bawah sana nanti laut atau kolam renang yang dalam agar kepalaku tidak pecah berantakan. Derasnya angin, pekatnya malam, membuatku tak dapat membukakan kelopak mata. Terus, terus melaju, meluncur bagaikan roket yang lepas kendali menusuk perut bumi. Napasku sesak, leher seakan tercekik, aku meronta-ronta dan menjerit. Toloooong !!.

“Neng, Neng, ada apa Neng ? Boleh Munah masuk Neng ?” Teriak Munah sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Lulu.

Lulu tersentak. Huh ! Sejak kapan aku tertidur, bukankah tadi aku sedang duduk di sisi ranjang ? Ditampar-tampar pipinya perlahan, dicubitnya pahanya kuat-kuat, terasa sakit. Dipandangnya langit-langit kamar, tidak satu pun yang berubah. Digerakkannya tubuhnya, tidak satu pun yang terasa sakit. Jadi kalau begitu, aku barusan mimpi. Yah hanya mimpi. Lulu melangkah, membuka pintu dan menuju ke ruang tengah. Dilihatnya Munah sedang mempersiapkan makan malam.

“Munah, tolong kau buatkan aku segelas lemon tea, ya. Nanti letakkan saja di atas meja makan. Aku mau mandi dulu,” ujar Lulu terus masuk ke kamarnya dan mandi.

Begitu Lulu keluar kamar, Nyonya Wong sedang duduk di ruang tengah membaca koran. Dari balik bingkai kaca matanya yang kecil, diliriknya Lulu yang menuju ke arahnya. Baru saja Lulu menarik kursi untuk duduk, Nyonya Wong langsung bertanya.

“Lu, mama dengar dari Munah, katanya kau tadi teriak-teriak minta tolong, ada apa sebenarnya?” Tanya Nyonya Wong begitu Lulu duduk di sampingnya.

“Itu Ma, Lulu mimpi lagi. Tetapi mimpi kali ini lebih seram, Ma,” kata Lulu menggoyang-goyangkan badan dan mengangkat bahunya.

“Seram bagaimana, maksudmu,” ujar Nyonya Wong merangkul bahu Lulu didekatkannya ke tubuhnya.

”Ayo, berterus-teranglah anak manis pada mama,” desak Nyonya Wong.

“Lulu seakan jatuh dari langit tanpa parasut Ma. Keadaannya gelap gulita, dan badan terasa dingin.”

“Begitu tersentak dibangunkan Munah dan tahu itu mimpi, apa kau tidak mencoba untuk berdo’a, kalau kejadian itu ternyata hanya mimpi.”

“Berdo’a bagaimana, Ma. Justru itu yang aku pikirkan sebelum akhirnya aku tertidur dan mimpi yang menakutkan itu datang. Selama ini, aku hanya mengikuti mama, tapi apakah itu berarti aku seagama dengan Mama ?”

“Mama agak sulit juga menjawabnya. Kalau mama katakan iya, mama nantinya merasa bersalah, karena tidak membimbing dan mengajarimu. Sebaliknya, kalau mama katakan tidak, selama ini mama belum pernah melarangmu setiap kali kau mengikuti spritual mama.”

“Kalau begitu, Lulu harus bagaimana, Ma ?”

“Lu, mama rasa kau sudah dewasa, kau dapat menentukan pilihanmu sendiri tentang agama apa yang ingin kau pilih. Pengetahuan agama itu sangat penting, tetapi yang lebih penting lagi, tidak ada unsur paksaan. Jawabannya ada di sini,” tegas Nyonya Wong menarik tangannya dari bahu Lulu dan diletakkan di dadanya.

“Walaupun Lulu puteri Mama sendiri ?”

“Benar, Lu. Itu yang mama fahami dan jalankan selama ini. Dan itu pula jawaban mama pada kokomu, ketika dia menentukan pilihan agamanya. Tetapi mama percaya, kokomu tetap mendo’akan kita semua dengan cara agama yang dianutnya sekarang ini.”

“Tetapi kalau Lulu meminta mama mengajari Lulu, Mama tidak keberatan kan ?”

“Tentu. Tetapi tetap saja keputusan memilih agama, nantinya ada pada hati nurani yang mama katakan tadi.”

“Kalau Lulu bertanya pula pada Hidayat masalah ini, apakah mama akan marah ?”

“Tidak, mama tidak akan marah. Kau sudah dewasa, sudah saatnya kan mencari makna agama bagi dirimu sendiri. Carilah ke mana ingin kau cari, termasuk dengan Hidayat, atau siapa pun,” Jelas Nyonya Wong terus membelai-belai rambut puterinya. ***Bersambung…..

Back to top button
kirim4d kirim4d login kirim4d daftar rtp kirim4d kirim 4d
sulap777 sulap777 login sulap777 daftar rtp sulap777 sulap 777
wahanabola wahanabola login wahanabola daftar agen sbobet pusat sbobet
wahanabola wahanabola login wahanabola daftar jadwal live score prediksi bola
arenahoki arenahoki88 slot bca slot gacor gampang menang
MAKASAR KOTA MAKASAR profil_pafi registrasi struktur_organisasi
meja777 meja 777 meja777 login meja777 daftar rtp meja777
sinden4d sinden4d daftar login sinden4d rtp sinden4d
slot gacor kirim4d daftar kirim4d slot dana
lipo777 lipo777 slot slot login lipo777 daftar lipo777
slot gacor kirim4d daftar kirim4d slot dana
sinden4d daftar sinden4d login sinden4d slot gacort slot gacor gampang maxwin
sinden4d daftar sinden4d login sinden4d slot gacort slot gacor gampang maxwin
sinden4d
pinobola
meja777 meja 777 meja777 login meja777 slot meja777 rtp
kirim4d daftar kirim4d rtp kirim4d slot kirim4d agen kirim4d
sinden4d daftar sinden4d login sinden4d link sinden4d slot sinden4d
mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola
lilin138 lilin138 daftar scetter hitam slot scetter hitam sinden4d slot dana 5000 slot dana
kapaljudi kapal judi login kapaljudi daftar kapaljudi kapaljudi login kapaljudi daftar
mariobola mario bola login mariobola daftar mariobola mariobola login mariobola daftar
wisnu77 slot scetter hitam toto slot88 sinden4d slotgacor
kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar
KAPALJUDI KAPALJUDI Login KAPALJUDI Alternatif Resmi KAPALJUDI Login KAPALJUDI