Cerita Bersambung Kutunggu Kau Di Taman Merlion Singapura-(39)

Halaman 191-195

 

“Jef, ini bagianmu. Aku mau memberikannya kemarin malam tetapi aku takut mengganggu tidurmu. Teman-teman lain sudah, tinggal kau saja Jef,” ujar Udin menyerahkan amplop yang berisi dollar Hong Kong, pada Jefri. Tanpa membuka amplop yang baru diterimanya dari Udin, Jefri meneguk kopi panas yang baru disiapkan Yang Chun untuknya. Dengan pisau dan garpu, Jefri mengiris roti kemudian memakannya. Udin mendekatkan wajahnya pada Jefri.

“Bagaimana soal kemarin Jef, apa kita panggil saja Paman Wei ke sini dan kita tanyakan padanya soal keadaan kapal kita ini,” bisik Udin.

“Bagus juga itu. Kalau begitu, aku selesaikan dulu sarapanku ini, nanti aku akan memanggilnya ke sini,” jawab Jefri.

“Kalian tidak keberatan kalau aku menghubungi Peter, kan ?” Kata Paman Wei ketika Jefri memintanya untuk berbincang-bincang sejenak tentang suasana kapal.

“Bagaimana Jef, apa Paman Wei bersedia ?” Tanya Udin.

“Iya, tetapi katanya dia mau menghubungi Peter terlebih dahulu. Coba kalian lihat itu,” jawab Jefri dan menunjuk ke arah Paman Wei yang sedang berbicara melalui earphone.

“Bagaimana Paman Wei, apa kata Peter ?” Ujar Udin begitu Paman Wei mendekat dan duduk berhadapan dengan Udin.

“Kebetulan, saat aku mengontak tadi, Kapten Martin sedang berunding dengannya. Pembicaraannya juga sama.”

“Sama bagaimana, Paman ?” desak Udin.

“Kalian tahu nggak, dunia ini ternyata kecil. Satu di antara penghubung kita yang datang ke kapal ini, ternyata temannya. Kapten Martin mengenal siapa dan bagaimana sepak terjang orang tersebut di Filipina.”

“Terus bagaimana kata Peter ?”

“Katanya dia dan Kapten sedang berunding. Tidak lama lagi, mereka akan turun menjelaskannya pada kalian. Jadi, kalian teruskan makan-makan kalian dan kita tunggu sajalah mereka,” ungkap Paman Wei berdiri dan melangkah menuju ke dapur kembali.

“Aku yakin, kita terperosok dalam dunia hitam. Aku bukan menakuti kalian, tetapi saranku, kita jangan sampai ribut atau minta pulang. Akibatnya akan fatal. Lebih baik, kita menyetujui apapun keputusan Kapten Martin.”

“Kalau Kapten Martin minta kita terus, ya terus. Tetapi kalau Kapten Martin minta kontrak dibatalkan, ya kita juga ikuti, begitu maksudmu kan, Din ?” Tanya Victor.

“Kalau soal pembatalan kontrak, aku tidak yakin. Apalagi, kita sudah mencium gelagat yang kurang baik dari pelayaran kita yang ilegal ini. Sudahlah, kita tunggu saja kedatangan mereka,” jelas Udin.

Apa yang dikatakan Paman Wei, ternyata benar. Kapten Martin, Peter dan Mr. Chan bergegas masuk ke ruang makan. Mereka mengambil posisi di depan berhadapan dengan Udin, Jefri, Victor dan Kusnadi. Sementara Jafar dan Effendi, sedang tugas. Paman Wei, Yang Chun dan Go Phau Chiang, walaupun ada di ruang makan tetapi mereka tidak ikut rapat.

“Baiklah saudara-saudara sekalian. Sebagai sesama pelaut, saya harus berterus terang dengan kalian semua. Tepatnya, dua tahun yang lalu, ketika aku mendapat job di perusahaan pemilik kapal ini, aku tidak tahu kalau perusahaan dengan kelompok usaha yang cukup terkenal di Hongkong ini, bergerak juga pada bisnis penyelundupan. Tetapi kalian tentu tahu, masuk yang secara tidak sengaja tadi, tidak mudah untuk keluar. Aku punya keluarga besar di Hongkong ini yang sangat aku cintai. Jaringan kelompok ini sangat luas dan terkoordinir dengan baik. Oleh karenanya aku minta pengertian kalian, untuk bersabar, paling tidak sampai masa kontrak kalian selesai. Untuk itu, Kapten Martin akan menambahkannya. Silahkan Kap,” kata Peter menoleh ke Kapten Martin.

“Sejak dari awal keberangkatan tanpa pemeriksaan pihak berwenang dalam pelayaran, aku kira jangankan aku, di antara kalian pun pasti mengetahuinya. Tidak heran, kalau kita punya keinginan yang sama tentang persoalan ini. Itu juga yang aku rundingkan dengan Peter tadi, ketika menerima laporan Wei, tentang keingin-tahuan kalian. Aku berharap pertemuan ini, paling tidak ada kejelasan pada kita dan tidak ada lagi keragu-raguan dalam menjalankan tugas kita masing-masing. Sebagai Kapten, aku berada di belakang kalian,” tegas Kapten Martin.

“Tetapi apakah kita tanpa landing pass terus, Kapten Martin?” Tanya Udin.

“Tidak, tidak. Kita akan melakukan pelayaran secara legal. Itu salah satu keputusan kami dengan pihak penghubung kita di Filipina dan mereka setuju. Kalau pelayaran kali ini memang permintaan mereka, karena ada perubahan pimpinan pemerintahan di Filipina. Setelah tenang, kita akan melakukan kontrak lagi dan masuk secara legal,” potong Mr. Chan menjawab pertanyaan Udin. Sebagai Mualim Dua, bidang administrasi dan keuangan memang tugasnya. Sehingga dia berani menjawab pertanyaan Udin, walaupun pertanyaan tersebut diajukan pada Kapten Martin.

“Dengan keterus-terangan seperti ini, ada permintaan dari pihak kami, dan tolong juga disampaikan pada yang tidak hadir dalam pertemuan ini. Pertama, saya minta tolong agar apa pun yang sudah saudara-saudara ketahui, jangan sampai diketahui pihak luar, termasuk keluarga, saudara, teman atau siapapun. Termasuk dengan Mr. Tan di Singapura,” tambah Peter.

“Selama menunggu perubahan, dan orang kita di Filipina dapat mengaturnya dengan baik, kita akan terus berlabuh di kawasan Victoria Hong Kong. Kita akan siapkan kapal motor pagi dan sore, untuk antar jemput. Polly di daerah Tsim Tsui, Kowloon. Nanti Yang Chun akan mengantar kalian,” lanjut Mr. Chan lebih jauh.

“Sesampainya di Hongkong nanti, kalian akan diberikan kartu identitas nama kalian masing-masing. Selain untuk keperluan apabila ada pemeriksaan kepolisian, juga berlaku untuk memasuki tempat-tempat tertentu pada kelompok-kelompok usaha kita. Dengan memperlihatkan kartu tersebut, kalian akan mendapatkan pelayanan yang istimewa. Itu juga nanti akan dikenalkan Yang Chun pada kalian, di mana saja lokasinya,” jelas Peter melihat ke arah Yang Chun yang berada di barisan belakang.

“Kalau masalah surat, alamatnya bagaimana Chief?” Tanya Jefri pada Peter.

“Kalian boleh menulis alamat kantor kita yang berada di Salisbury Road, Kowloon atau alamatkan saja ke Tan Hau Shipping Singapura, nanti mereka akan mengirimkannya ke sini. Hanya tolong ingat pesan yang kusampaikan tadi,” jawab Peter tersenyum.

“Biasa Chief, teman kita yang satu ini lagi jatuh cinta,” canda Udin.

“Bagus itu, karena itu salah satu benteng untuk bisa bertahan di Hongkong ini.”

“Benteng bagaimana Chief ?”

“Nanti, nanti kalian tanyakan saja sama Kapten Martin. Bagaimana cinta pada seseorang itu dapat kita jadikan benteng di tengah ribuan godaan. Tetapi lebih jauhnya biar senior kita ini yang menjelaskannya,” kata Peter menepuk perlahan bahu Kapten Martin.

“Itu kan bisa-bisanya Peter saja. Justru kalian yang harus berguru ke dia, karena kita sedang berada di negaranya,” sanggah Kapten Martin.

“Negaranya di atas gunung sana atau yang di Eropa ?” Udin mencoba menyindir.

“Kalau soal itu, kalian tanyakan sama Mr. Chan. Karena semua paspor kita berada di tangannya,” jawab Kapten Martin menunjuk ke Mr. Chan.

“Nah, kalau menurut kalian sendiri, bagaimana ? Apakah kami berbendera Inggris dengan istilah Union Flag and Jack atau berbendera Cina, yang berwarna merah dengan bintang lima besar satu dan empat yang kecil berwarna kuning.” Mr. Chan kembali bertanya.

“Kalau menurutku, bos-bos kita ini berlambang Ratu Elizabeth bukan Mao Tse Tung,” jawab Kusnadi spontan.

“Wah, kita sudah memasuki wilayah politik. Bagaimana kalau kita memasuki wilayah hiburan dan itu pimpinannya Yang Chun !” kata Mr. Chan menunjuk Yang Chun.

“Benar itu. Perusahaan mengirimnya ke kapal ini bukan hanya melayani soal minuman dan makanan yang selama ini kita nikmati, tetapi ada makanan lain yang merupakan urusannya juga,” tambah Peter mendukung pernyataan temannya Mr. Chan.

“Betul begitu, Chief ?” Ujar Udin bersemangat.

“Betul lah. Kenapa aku harus bohong pada kalian. Bagaimana pun kalian sudah bagian dari kami dan segala sesuatu tentang kalian menjadi tanggung jawab kami. Termasuk urusan yang dipimpin si Yang Chun itu lah.”

“Ternyata teman kita yang satu ini, diam-diam punya koleksi juga, ya Din ?” Kata Victor.

“Kalau soal koleksi, kami tidak tahu menahu, jadi kami pergi dulu lah. Ayo, Kap, biar itu urusan mereka lah,” kata Peter mengajak Kapten Martin dan Mr. Chan meninggalkan ruang makan.

“Kalau mendengar penjelasan Chief kita tadi, sebenarnya orang-orang yang berada di kapal ini adalah orang-orang yang terjebak,” desah Kusnadi.

“Sudahlah Kusnadi, jangan kau ingat-ingat ke sana lagi. Yang penting, kita kerja baik-baik, tanpa harus bertindak yang bukan-bukan. Ingat kata Chief Peter tadi, bahwa kita telah menjadi bagian dari mereka dan mereka bertanggung jawab terhadap kita,” ujar Udin menenangkan kegelisahan Kusnadi.

“Oke lah sekarang aku kira sudah tidak ada masalah lagi. Yang penting kita tetap kompak. Aku permisi dulu, mau istirahat,” kata Jefri sambil menguap dan mencoba menutup mulutnya dengan kepalan tangannya.

Pada saat Ever Blue berlabuh di kawasan Victoria, peraturan juga berubah. Dengan sistem, satu hari jaga, dua hari libur. Baik bagian atas, mesin ataupun perwira jaga. Kecuali juru masak, pelayan yang setiap saat berada di kapal terus. Kecuali sedang belanja atau ada keperluan yang mendesak. Untuk ke darat, telah disiapkan antar jemput dengan jam yang teratur. Di luar itu dapat saja kita memanggil kapal-kapal motor yang sengaja melewati kapal-kapal yang sedang berlabuh dengan tarif yang cukup murah. Di luar itu, kalau ada hal-hal yang sangat penting dapat saja melalui perwira radio atau telepon genggam yang dimiliki para perwira untuk menghubungi kantor. Paman Wei juga mempunyai telepon genggam, hanya modelnya agak besar. Tetapi baginya itu sudah sangat cukup. Sebagai juru masak yang juga tukang belanja, sudah pasti banyak pemasukannya. Tidak heran di Ever Blue, dialah yang terlihat paling makmur, terutama tubuhnya yang tambun. Pesan pamannya dulu, kalau tidak mau lapar di kapal, dekatilah juru masak. Pesan itu selalu diingat Jefri, sehingga hubungannya dengan Paman Wei cukup akrab. Apalagi Paman Wei dengan bahasanya yang suka campur-campur, memerlukan orang seperti Jefri. Kloplah mereka berdua. Tidak heran kalau Paman Wei mau berbelanja, Jefri selalu memesan makanan atau buah-buahan kesenangannya yang terkadang tidak ada di kapal. Untuk keperluan itu, Paman Wei tidak mau menerima uang dari Jefri.

Ever Blue kembali menjatuhkan jangkarnya dan berlabuh di areal Pelabuhan Victoria kawasan sekitar Hong Kong, seperti Kowloon, New Territories dan Macao, selalu juga disebut orang sebagai kota yang tidak pernah tidur. Kapan saja kita masuk ke kota-kota tersebut, kita akan menemukan demikian banyaknya orang yang terus dan masih melakukan aktivitasnya. Terutama Hongkong dan Kowloon di malam hari. Ada pomeo yang mengatakan seandainya jarum jatuh di malam hari, kita akan dengan mudah menemukannya. Tetapi bagaimana dengan siang hari ? Pada kesempatan pertama turun ke darat bersama Udin, Victor, Kusnadi, Jafar, dan Yang Chun sebagai pemandu gratis di perusahaan, pemandangannya sangat memelas hati. Sejak memasuki daerah Salisbury Road, kemudian memasuki Nathan Road, yang katanya jalan terpanjang di Kowloon, betapa sebenarnya dari penyangga lampu-lampu gedung, khususnya plang-plang iklan atau neon sign yang tidak beraturan. Itu terdapat pada semua jalan, sehingga apabila kita berjalan, maka di atas kepala kita, bergelantungan malang melintangnya perang neon sign. Atap bis kota yang rata-rata bertingkat, baik di Hongkong maupun di Kowloon nyaris bersentuhan.

Yang Chun meminta ijin pada kami untuk menghubungi perusahaan. Terlihat dia menuju ke telepon umum. Tidak berapa lama dia bergabung bersama kami.

”Mobil perusahaan sebentar lagi akan datang menjemput kita. Kita mau menunggu di sini, atau kita mau minum-minum dulu, di sana,” kata Yang Chun menunjuk ke arah plang restoran.

“Tidak usah lah Chun, kita tunggu jemputan sajalah, aku kira tidak lama kan ?” Tanya Udin mendekat ke sisi Yang Chun.

“Tidak, tidak akan lama lah,” jawab Yang Chun.

“Kalau mobil datang, kita mau ke mana Chun ?” tanya Kusnadi.

“Salah satu pimpinan kita, akan menjamu saudara-saudara. Setelah itu, barulah kita keliling-keliling di Kowloon ini, dan istirahat di hotel.”

“Artinya, kita tidak pulang ke kapal kan ?” Tanya Victor.

“Oh tidak, kita tidak akan ke kapal selama dua hari ini. Bahkan tugas saya besok akan mengantarkan kalian ke Hong Kong,” jelas Yang Chun.

Benar apa yang dikatakan Yang Chun. Tepat di depan kami berhenti sebuah mini bis berwarna hitam. Yang Chun segera mengajak kami masuk. Mobil membaur di tengah keramaian kota Kowloon. Jefri melihat mereka memasuki jalan apa dan berada di kawasan mana. Karena tiba-tiba saja, mereka memasuki sebuah restoran yang besar dan sangat mewah. Yang Chun langsung mengajak kami ke lantai dua atau di balkon. Enam orang wanita-wanita cantik sedang mempersiapkan minuman dan makanan di atas meja panjang. Kemudian mereka berpencar memilih duduk berdampingan dengan kami. Begitu lincah dan terlatihnya mereka walaupun Bahasa Inggris mereka tidak begitu bagus, namun penampilan mereka yang manja dan ramah membuat kami cepat akrab. Satu di antara mereka memilih duduk di sampingku.

“Hallo, perkenalkan namaku Irene, Anda keberatan kalau aku menemani Anda ?” tanyanya lembut dan mengulurkan tangannya.

“Namaku Jefri atau kau boleh memanggilku Jef saja,” sambut Jefri langsung memegang erat tangan Irene.

“Apakah Anda Filipina, Malaysia, Thailand atau hmm….”

“Saya dari Indonesia.”

“Wow, Indonesia ?”

“Benar. Tetapi kenapa Anda demikian kagetnya dengan nama itu ?”

“Aku punya cerita panjang tentang nama itu yang sejak lama aku simpan. Bukan aku, tetapi berkaitan dengan kakekku. Di mana….”

Irene tidak dapat melanjutkan ceritanya karena tiba-tiba seseorang masuk. Orangnya tinggi, sangat berwibawa yang usianya paling tidak di atas empat puluh tahunan. Serentak para wanita dan Yang Chun berdiri menghormatnya. Melihat itu, Jefri dan teman-temannya juga ikut berdiri dan memberi hormat. Ketika orang tersebut memberikan isyarat untuk duduk serentak semuanya duduk. Dengan membukakan kedua tangannya lebar-lebar, para wanita langsung berdiri, Jefri langsung memegang tangan Irene.

“Bagaimana aku harus menemuimu kembali ?” tanya Jefri memandang wajah Irene.

“Mudah saja, kau tinggal menghubungi Yang Chun,” jawab Irene terburu-buru mengikuti teman-temannya. Setelah para wanita tidak ada lagi, Yang Chun langsung berdiri.

“Saudara-saudara, di depan kita adalah Ketua Lim. Beliau salah seorang dari pimpinan group Chin Ying Company, yang membidangi hotel, restoran, klub malam, dan perkapalan,” kata Yang Chun langsung duduk kembali.

“Selamat datang saudara-saudara sekalian, mari kita angkat gelas kita masing-masing,” kata Ketua Lim mengangkat gelasnya. Serentak kami pun mengangkat gelas, diarahkan ke Ketua Lim. Begitu Ketua Lim minum, kami pun serentak minum. Tetapi, betapa kagetnya Jefri, ternyata yang barusan diminumnya adalah sejenis anggur.

“Terima kasih, terima kasih,” ujar Ketua Lim. “Saya bangga karena target awal pelayaran kita ke Filipina berjalan dengan baik dan lancar. Setiap saat, saya berhubungan dengan para perwira di Ever Blue damn kerja kalian baik. Untuk itu, saya sengaja mengundang ke sini. Sementara identitas kalian belum selesai, saya harap kalian tidak keberatan, untuk didampingi Yang Chun. Kalian akan mendapatkan fasilitas pada seluruh kegiatan usaha dari Group CYC, karena kalian telah resmi menjadi anggota kami. Atas nama seluruh jajaran pimpinan, sekali lagi, saya mengucapkan selamat bergabung dan terima kasih,” ungkap Ketua Lim langsung berdiri, dan mendatangi kami satu persatu, memberikan salam dan menanyakan nama kami satu persatu. **Bersambung….

Back to top button
wahanabola wahanabola login wahanabola daftar agen sbobet pusat sbobet
wahanabola wahanabola login wahanabola daftar jadwal live score prediksi bola
arenahoki arenahoki88 slot bca slot gacor gampang menang
MAKASAR KOTA MAKASAR profil_pafi registrasi struktur_organisasi
meja777 meja 777 meja777 login meja777 daftar rtp meja777
sinden4d sinden4d daftar login sinden4d rtp sinden4d
slot gacor kirim4d daftar kirim4d slot dana
lipo777 lipo777 slot slot login lipo777 daftar lipo777
slot gacor kirim4d daftar kirim4d slot dana
sinden4d daftar sinden4d login sinden4d slot gacort slot gacor gampang maxwin
sinden4d daftar sinden4d login sinden4d slot gacort slot gacor gampang maxwin
sinden4d
pinobola
meja777 meja 777 meja777 login meja777 slot meja777 rtp
kirim4d daftar kirim4d rtp kirim4d slot kirim4d agen kirim4d
sinden4d daftar sinden4d login sinden4d link sinden4d slot sinden4d
mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola
lilin138 lilin138 daftar scetter hitam slot scetter hitam sinden4d slot dana 5000 slot dana
kapaljudi kapal judi login kapaljudi daftar kapaljudi kapaljudi login kapaljudi daftar
mariobola mario bola login mariobola daftar mariobola mariobola login mariobola daftar
wisnu77 slot scetter hitam toto slot88 sinden4d slotgacor
kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar
KAPALJUDI KAPALJUDI Login KAPALJUDI Alternatif Resmi KAPALJUDI Login KAPALJUDI