Cerita Bersambung Kutunggu Kau Di Taman Merlion Singapura-(42)

Halaman 205-210

“Kakek harus bersabar. Saya yakin akan ada perubahan dan Kakek tidak saja dapat berkunjung ke Bandung, tetapi juga ke London. Bukankah begitu Iren ?”

“Iya, mudah-mudahan saja begitu. Tetapi, dapatkah kita tunda cerita yang berkepanjangan ini ? Kita bercerita, seakan kita tidak bertemu lagi. Hayo lah Kek, ayo Jef,” ajak Irene menarik tangan kakeknya dan menarik juga tangan Jefri.

Mereka bertiga menuju ke resepsionis, dan Jefri menitipkan pesan pada Jafar, kalau dirinya sedang berada di luar, untuk makan siang. Setelah makan siang, dia akan kembali ke hotel. Walaupun hotel tempat menginap masih di kawasan Nathan Road, tetapi panjangnya Nathan Road, membuat perjalanan terasa agak jauh. Terlebih-lebih, jalan di siang hari cukup padat lalu lintasnya. Kesibukan orang berlalu-lalang demikian ramainya. Tidak di Kowloon, tidak Hong Kong, kedua kota ini tidak pernah tidur. Setelah makan di Restoran King, Irene meminta Kakek pulang terlebih dahulu. Jefri coba membujuk Irene agar mengantarkan kakeknya pulang terlebih dahulu, tetapi Irene menolak.

“Saya harus kumpul dengan teman-teman saya yang ada di hotel, Jef. Kalau tidak, apa kata Yang Chun nanti dan apalagi sampai ke Ketua Lim, bisa celaka, Jef. Mohon kau maklum,” pinta Irene.

“Maaf Kek, kami tidak bisa mengantarkan Kakek sampai ke rumah,” ujar Jefri.

“Oh, tidak apa-apa. Kakek maklum, Kakek mengerti itu semua. Sampai bertemu lagi, Jef. Terima kasih atas kesediaanmu mendengar cerita Kakek dan makan-makan yang barusan. Kakek titip Irene, Jef,” kata Kakek Tjoa Hong Beng, langsung masuk ke dalam taksi.

Jefri dan Irene kembali ke hotel, untuk menemui teman-temannya. Semuanya sedang berkumpul di lobby hotel. Tanpa dikomando, teman Jefri berdiri.

“Selamat siang Tuan dan Nyonya Jefri ?” Ujar mereka serentak.

“Kalian ini ada-ada saja, pakai sambutan segala. Kalian lihat Irene jadi segan bergabung dengan kalian.”

“Kau atau dia yang tidak ingin bergabung, Jef. Kau mainnya di luar saja pula, hebat kali kalian ini,” kata Udin, terus duduk kembali dan memeluk wanita yang ada di sampingnya.

“Aku lagi mempersiapkan masa depan. Aku berniat setelah habis kontrak nanti, aku mau jalan-jalan dulu ke Bandung, kalau cocok dengan suasananya, aku barangkali akan menetap di sana,” ungkap Jefri menceritakan rencananya.

“Kalau mau menetap di Bandung, kau lapor demang kita inilah. Apa kau tidak tahu, Kusnadi ini masih keturunan ningrat di sana. Namanya saja, Kusnadi Kartasasmita. Iya kan Kusnadi ?” Tandas Udin, menoleh ke Kusnadi.

“Wow, itu artinya teman kita ini saudarannya menteri,” sambut Victor.

“Kalian ini ada-ada saja. Kalau didengar intel, bisa-bisa kita diciduk. Kalian harus hati-hati bicaranya. Kalau ada punya saudara menteri, buat apa aku kerja beginian, bersama mafia laginya, apa itu….”

“Nah, kata-kata kau yang terakhir itu yang bahaya, Kusnadi. Cewek-cewek ini, dinding di sekitar ini, semuanya mendengar, jadi kau yang harus hati-hati,” potong Jafar menahan agar Kusnadi tidak meneruskan kata-katanya.

“Oke-oke, sekarang acara kita apa ini. Kami sekarang berada di tengah kalian dan aku bersama Irene akan mengikutinya,” ujar Jefri merangkul pinggang Irene dan bersama melangkah berkumpul bersama teman-temannya.

“Acara kita ya… itu orangnya datang,” kata Udin menghentikan kata-katanya, karena melihat Yang Chun datang bersama Paman Wei. Mereka semua berdiri menyambut kedatangan Yang Chun dan Paman Wei.

“Kepada komandan hiburan dan kenikmatan hormat grak !” seru Udin. Semuanya memberi hormat, kecuali wanita-wanita yang menemani mereka, tetap dalam keadaan duduk. Melihat teman-temannya angkat tangan memberi hormat, akhirnya Yang Chun dan Paman Wei membalas hormat dengan mengangkat tangan mereka. Teman-teman Irene tertawa-tawa melihat tingkah orang-orang yang berada di sekelilingnya.

“Sekarang kalian siap-siap. Karena kalian akan kuajak keliling-keliling kota ini. Sudah itu, kita menemani Paman Wei belanja dan kita kembali ke kapal. Bagaimana kalian sudah siap ?” Kata Yang Chun yang gayanya persis seperti Ketua Lim.

“Siap, laksanakan !” kata Udin kemudian menurunkan tangannya dan duduk kembali.

“Mereka, bagaimana, Bos ?” Ujar Jafar, menepuk-nepuk bahu wanita yang ada di sampingnya.

“Mereka ikut dengan kita. Mereka akan pulang ke rumah mereka masing-masing, setelah kita berangkat menuju ke kapal,” jawab Yang Chun.

“Apa tidak sekalian saja mereka ikut ke kapal, Bos,” kata Kusnadi melihat ke arah Yang Chun.

“Kalian ini ada-ada saja ! Kapten dan Chief Peter saja tidak membawa wanita ke kapal, kalian masih menginginkan mereka, tetapi kalau tidak, bisa kata ganti lah,” ujar Yang Chun memberikan penjelasan aturan membawa wanita ke kapal.

“Apa enaknya Kus mereka dibawa ke kapal. Bisa-bisa mereka nantinya bau oli, bau palka lah. Atau kau punya ide lain barangkali,” tanya Victor.

“Sudahlah, kalian mau pergi atau tidak, kasihan itu supir sudah menunggu kita dari tadi. Ayo lah,” kata Yang Chun menghentikan senda gurau teman-temannya. Yang Chun berdiri dan terus menuju ke luar, ke tempat parkir. Yang Chun sendiri masuk ke dalam mobil sedan. Sementara Jefri, Irene dan teman-temannya naik mini bis.

Semua tidak ada yang tahu ke mana Yang Chun dan Paman Wei akan membawa mereka. Kecuali Jefri dan Irene, semua teman-temannya di dalam mobil berangkulan mesra. Kowloon dan Hongkong sebenarnya kota yang sama-sama dibangun dengan keangkuhan masing-masing dengan bangunan pencakar langit. Walaupun tentunya, terdapat juga Museum Pusat Kebudayaan, Taman Kowloon, di tengah keramaian dan kepadatan penduduk. Tetapi yang tidak disangka-sangka, kami melewati Mesjid Kowloon, yang juga merangkap Pusat Kebudayaan, dengan taman yang tertata apik. Menurut keterangan, di tengah kehiruk-pikukan kawasan Nathan Road, di sana terdapat lebih kurang 50.000 umat Muslim. Jefri sungguh terharu, sekaligus bangga, adanya simbol kesatupaduan antar umat beragama di Kowloon. Bagaimana tahun-tahu mendatang setelah Hongkong kembali ke Cina ?

Ada hal unik di Kowloon ini, di mana pertokoan di kawasan Temple Street, karena padatnya, biasa orang menyebutnya pasar senggol. Wisatawan Indonesia, biasa menyebut itu, sehingga banyak para pedagang di sana dapat menyebut istilah itu. Sampai di suatu kawasan yang luas dan tenang, pada perbukitan yang sangat indah, Yang Chun menghentikan kendaraannya dan turun. Sopir yang membawa kami pun segera memarkirkan mobilnya bersebelahan dengan mobil sedan yang membawa Yang Chun dan Paman Wei. Kami langsung berserak, mengambil tempat istirahat dengan pasangan kami masing-masing. Itulah daerah Dinasti Sung. Suatu kawasan yang dibangun mengingatkan pada masa 1.000 tahun yang lampau, di mana setiap saat para wisatawan dapat menikmati kesenian, upacara-upacara kebudayaan, hingga akrobat-akrobat yang sangat memikat. Irene dengan manja menarik tangan Jefri melihat bangunan-bangunan yang demikian mengingatkan pada masa lampau. Suatu pemandangan yang sangat kontras sekali dengan pusat-pusat perbelanjaan yang demikian marak, yang mengharumkan nama Kowloon dan Hong Kong, sebagai salah satu pusat perbelanjaan yang demikan marak, yang mengharumkan nama Kowloon dan Hongkong sebagai salah satu pusat perbelanjaan yang terkenal di Asia, khususnya dan di dunia pada umumnya. Kota menjajakan segala merk, label hasil produksi mancanegara. Tetapi kita perlu ekstra hati-hati membelinya. Karena kedua kota ini, juga terkenal dengan barang-barang imitasinya. Barang-barang yang berlabel internasional, kalau kita tidak jeli, maka kita hanya mendapatkan duplikatnya, atau imitasinya. Jangan sampai terkecoh karena harganya yang murah. Tetapi itulah Kowloon ataupun Hong Kong.

“Jef, aku sangat bangga dan kagum padamu, karena baru sekali ini aku berkenalan dengan orang yang menganggapku sebagai manusia biasa,” ujar Irene terus menggenggam tangan Jefri.

“Memangnya selama ini, orang-orang menganggapmu sebagai manusia apa ?”

“Aduh, Jef, kau ini berpura-pura ataupun ketulusanmu ingin berteman denganku, terlebih-lebih setelah perkenalanmu dengan kakekku ?” Tanya Irene melangkah ke depan, menahan, dan menatap wajah Jefri.

“Berpura-pura bagaimana maksudmu, aku tidak mengerti. Ada apa Iren ?” Kembali Jefri bertanya dan dengan kedua tangannya memegang bahu Irene.

“Dari awal sebenarnya kau kan tahu Jef, bahwa kehadiranku dan teman-teman, untuk menghibur kalian, menemani kalian dan kami dibayar Ketua Lim untuk tugas kami itu, apakah kau belum mengerti juga ? Bukankah kau pelaut juga, Jef ?” Irene menggoyang bahu Jefri berulang-ulang.

“Aku tahu Irene, aku tahu. Tetapi, apakah harus demikian ? Tidak bisakah kita menjalin hubungan seperti yang kita lakukan saat ini ?”

“Sebagai wanita, aku tersanjung atas perlakuanmu padaku, Jef. Tetapi sebagai, yah katakanlah sebagai wanita penghibur, aku merasa terhina, karena…”

“Terhina, bagaimana maksudmu ? Bukankah malah aku menghormatimu ?” Jefri kembali bertanya dan memotong perkataan Irene.

“Kalau aku umpamakan sebagai makanan atau dagangan, yang jelas-jelas diberikan gratis padamu dan kau menolaknya, itu dapat dikatakan penghinaan. Penghinaan, Jef. Apa kata Yang Chun atau apa kata Ketua Lim, kalau pada kenyataannya, aku belum melayanimu, dan belum memuaskanmu, Jef !” Irene langsung memeluk Jefri, dan menyandarkan kepalanya ke dada Jefri.

“Tenanglah Irene. Janganlah pernah berpikir yang bukan-bukan apalagi merasa terhina karena aku menolak berkencan denganmu. Aku tetap ingin bersahabat denganmu dan bila perlu kita menjalin persaudaraan. Kau memanggilku Koko !”

“Benarkah itu, Jef ? Kau sungguh-sungguh mengangkatku sebagai adikmu ? Kau sungguh-sungguh, Jef ?” Kata Irene tersentak, dan memutar dirinya berhadapan dengan Jefri. Ditatapnya wajah Jefri dalam-dalam, kemudian dipeluknya erat-erat.

“Aku sungguh-sungguh, aku bersumpah !” kata Jefri mengangkat tangan kanannya.

“Iya, iya, aku percaya Jef,” kata Irene meraih tangan Jefri dan menurunkannya dan menggenggam dengan kedua tangannya dan Irene menciuminya dengan isak tangis.

“Sudahlah Irene, kau tidak perlu bersedih, apalagi menangis,” ujar Jefri membelai mesra rambut Irene dan mengecup perlahan keningnya.

“Aku menangisi nasibku, nasib keluarga, dan pekerjaanku. Pekerjaan yang sebenarnya sangat bertentangan dengan lubuk hatiku. Tetapi… “

“Sudah, sudahlah Irene, kau tidak perlu meneruskan kata-katamu lagi. Marilah kita pandang ke depan. Kita masih muda. Masih banyak yang dapat kita lakukan untuk mengisi hidup dan kehidupan ini.”

“Sejak kau menyuruhku pulang kemarin malam, aku ceritakan hal ini semua pada Kakek dan Nenek. Mereka terkejut ketika melihat kedatanganku. Tidak pernah aku pulang secepat itu. Kemudian aku mengatakan kalau kau yang menyuruhku pulang untuk istirahat. Sementara mereka tahu kalau aku khusus dibayar Ketua Lim, untuk menemanimu.”

“Sejauh itu kau ceritakan pada mereka ?”

“Tidak, tidak ada rahasia di antara kami. Aku mengambil jalan ini, sebagai balas-budiku terhadap keluargaku. Walaupun aku harus menghentikan kuliahku. Sejarah panjang keluarga sedikit banyaknya telah kau ketahui dari kakek, walaupun itu baru permukaannya saja, Jef.”

“Mereka sangat mengagumimu, Jef. Itu sebabnya Kakek ingin sekali bertemu denganmu. Kakek menaruh kepercayaan padamu, Jef ?”

“Padahal tidak harus demikian, Irene. Apa yang aku lakukan ini sebenarnya biasa-biasa saja, tanpa berpretensi atau bermaksud apa-apa. Yah bersahabatlah atau persaudaraan. Itu saja barangkali, sehingga aku rasa kalian tidak perlu menyanjungku sedemikian rupa.”

“Aku memang baru masuk dunia hitam. Dunia yang sedikitpun tidak pernah aku bayangan. Sejak kecil, aku hanya mendengar negeri yang bernama Indonesia. Kota yang bernama Bandung. Aku memaksa Papa dan Kakek untuk dapat melihat peta dan foto kota yang selalu mereka sebut, yaitu Bandung.”

“Mereka memberikannya, padamu ?”

“Semula hanya peta dan foto. Tetapi setelah kakek berhasil berhubungan dengan Pak Oon Sumarna, Pak Oon mengirimkan foto-foto tentang Bandung, tentang Tangkuban Perahu dan tempat-tempat yang indah. Indah sekali Jef.” Irene melepaskan rangkulannya dan melangkah ke depan dan membentangkan kedua tangan, menatap ke langit.

”Oh, mungkinkah aku berkunjung ke sana ?” desah Irene, kemudian menghirup udara dalam-dalam dan menghembuskannya kembali.

“Kau mirip denganku, Irene. Karena aku sendiri belum pernah ke Bandung. Tetapi, entah kenapa, aku juga ingin berkunjung ke sana, dan bila memungkinkan akan menetap di sana. Pertemuan kita, pertemuan dengan kakek menambah keyakinanku untuk menetap di sana.”

“Kau enak, Jef, selesai kontrak

kau langsung bisa terbang ke sana. Tetapi, bagaimana denganku. Apakah aku harus menjalankan profesiku ini, sampai tua Jef ?”

“Tidak, kau tidak perlu pesimis, Irene. Percayalah, aku akan tetap membantumu untuk keluar dari lingkungan hitam ini. Kakekmu masih memiliki tanah, rumah dan Pak Oon yang masih berhubungan baik dengan keluargamu. Aku yakin, dia juga akan membantumu. Bersabarlah, ya !” Jefri mendekat dan memeluk Irene. ”Kau harus yakin itu Irene !”

“Wah, wah, ini kemesraan yang serius. Kalau orang lain menikmatinya dengan senyum, tertawa atau ceria dengan pasangannya masing-masing, kalau mereka ini, kelihatannya sepi-sepi saja, berdiam diri, bahkan meneteskan air mata. Ada apa dengan mereka ini, hah ?” Yang Chun membelah keseriusan Jefri dan Irene.

Mendengar perkataan Yang Chun, akhirnya semua mendekat ke arah Jefri dan Irene.

“Kebetulan, kalian datang ke sini. Ada hal penting yang ingin aku sampaikan,” lanjut Yang Chun, melangkah mengambil posisi berdiri di tengah-tengah. Sebelum Yang Chun memberikan keterangan dia mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi, disatukannya, kemudian dibukakannya, kemudian diturunkannya. Melihat isyarat itu serentak para wanita yang semula bergandengan tangan dengan pasangannya masing-masing, termasuk Irene, meninggalkan Jefri. Begitu tidak ada lagi wanita yang ikut berkumpul, yang dapat, mendengar kata-katanya, Yang Chun mengajak Jefri dan teman-temannya, mendekat kepadanya. Saudara-saudara, kata Yang Chun memulai pembicaraannya. Hasil kontak dagang kita dengan orang kita di Filipina, perusahaan memutuskan bahwasanya kapal kita dipercaya kembali untuk ke sana. Hanya keberangkatan kali ini, yang perlu saudara-saudara ketahui, bahwa kapal kita berangkat secara resmi. Pihak perusahaan telah mengatur segala sesuatunya. Apakah kepabeanan, imigrasi, kesehatan, semuanya sudah diatur. Begitu pula di Filipina nanti. Hanya kita tidak punya banyak waktu untuk main ke darat. Tugas kita agak ringan, karena hanya barang-barang tertentu saja yang kita angkat sendiri, selebihnya kita memanfaatkan jasa pekerja pelabuhan. Tetapi paling tidak, kita ikut mengawasi mereka. Jangan sampai mereka menyentuh, apalagi membongkar barang-barang yang sudah kita tata tadi. Kalau itu sampai terjadi, akibatnya akan fatal !

“Sebenarnya, inilah inti pokok kenapa saudara-saudara saya bawa jauh ke bukit ini. Maaf kalau saya mengusik kemesraan kalian saat ini. Kalian dapat melanjutkan kembali atau dapat memilih yang lainnya. Sudah saatnya kita kembali ke kapal,” kata Yang Chun mengakhiri pengarahannya.

“Seperti kami-kami sudah cocoklah Chun dengan mereka-mereka, tidak perlu diganti lagi. Tetapi nggak tahu dengan teman kita yang satu ini Chun, kelihatannya murung terus, sedih terus. Sepertinya, perlu diganti Chun,” ujar Udin mendekat ke sisi Jefri.

“Oh tidak, tidak Chun. Jangan kau dengarkan dia. Kalian boleh menilai aku tidak ceria, atau apapun lah, tetapi kami sudah pasangan yang pas,” Jefri membela diri, melangkah mendekat ke sisi Yang Chun.

“Ha, ha, ha, kalian dengar apa kata teman kita yang satu ini, katanya, mereka sudah pasangan yang pas. Ala mak, pas !”

“Oke, oke, kita berangkat sekarang. Ayo !” Yang Chun melambaikan tangannya memanggil Irene dan teman-temannya.**Bersambung……

 

Back to top button
kirim4d kirim4d login kirim4d daftar rtp kirim4d kirim 4d
sulap777 sulap777 login sulap777 daftar rtp sulap777 sulap 777
wahanabola wahanabola login wahanabola daftar agen sbobet pusat sbobet
wahanabola wahanabola login wahanabola daftar jadwal live score prediksi bola
arenahoki arenahoki88 slot bca slot gacor gampang menang
MAKASAR KOTA MAKASAR profil_pafi registrasi struktur_organisasi
meja777 meja 777 meja777 login meja777 daftar rtp meja777
sinden4d sinden4d daftar login sinden4d rtp sinden4d
slot gacor kirim4d daftar kirim4d slot dana
lipo777 lipo777 slot slot login lipo777 daftar lipo777
slot gacor kirim4d daftar kirim4d slot dana
sinden4d daftar sinden4d login sinden4d slot gacort slot gacor gampang maxwin
sinden4d daftar sinden4d login sinden4d slot gacort slot gacor gampang maxwin
sinden4d
pinobola
meja777 meja 777 meja777 login meja777 slot meja777 rtp
kirim4d daftar kirim4d rtp kirim4d slot kirim4d agen kirim4d
sinden4d daftar sinden4d login sinden4d link sinden4d slot sinden4d
mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola
lilin138 lilin138 daftar scetter hitam slot scetter hitam sinden4d slot dana 5000 slot dana
kapaljudi kapal judi login kapaljudi daftar kapaljudi kapaljudi login kapaljudi daftar
mariobola mario bola login mariobola daftar mariobola mariobola login mariobola daftar
wisnu77 slot scetter hitam toto slot88 sinden4d slotgacor
kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar
KAPALJUDI KAPALJUDI Login KAPALJUDI Alternatif Resmi KAPALJUDI Login KAPALJUDI