Cerita Bersambung Kutunggu Kau Di Taman Merlion Singapura-(48)

Halaman 236-240

Setibanya di bandara Husein Sastranegara Bandung, Jefri tidak tahu dia harus ke mana. Yang diingatnya, ada satu hotel yang sangat bersejarah, yang sangat berkaitan dengan peristiwa Konferensi Asia Afrika di Bandung pada saat itu. Sebelum naik taksi, Jefri mencoba menghubungi satpam bandara. Ternyata namanya hotel Homann. Dengan kepercayaan tinggi, Jefri langsung naik taksi dan meminta untuk diantar ke Homann. Sesampainya di depan Hotel Homann, Jefri baru tahu kalau supir taksi tidak menggunakan argo meternya. Sehingga Jefri tidak tahu berapa yang harus dia bayar. Tiba-tiba supir taksi memintanya sejumlah uang. Ketika petugas hotel menyambutnya dan memberi hormat. Tetapi dia melihat Jefri memberikan sejumlah uang.

“Bapak dari mana naik taksinya,” tanya petugas hotel yang menjemputnya di tangga pintu masuk.

“Dari bandara,” jawab Jefri terus berjalan mengikuti petugas hotel dan berhenti di resepsionis.

“Kasihan Bapak ini diperas supir taksi,” kata petugas hotel pada seorang wanita muda yang menerima kehadiran Jefri.

“Tidak apa, tidak apa, barangkali rejekinya,” ujar Jefri seraya memberikan paspornya pada wanita cantik yang menyambutnya.

Jefri memberikan depositnya selama satu minggu. Dia tidak tahu apakah dia akan menginap di sana satu minggu atau tidak. Petugas hotel mengantarnya di lantai dua. Dari kamarnya, Jefri mencoba menghubungi Irene.

“Irene, aku sudah sampai dengan selamat di Bandung dan aku menginap di Hotel Homann. Tolong kau sampaikan pada Kakek Hong,” pinta Jefri.

“Kau menginap di mana Jef ?” ulang Kakek Hong Beng.”

“Di Hotel Homann.”

“Wah, kau sangat beruntung dapat menginap di sana dan menurutku ini tempat yang baik dan aman bagimu. Karena hotel itu berada di jantung Kota Bandung.”

“Kakek masih mengingatnya ?”

“Tentu aku ingat hotel itu, Jef.”

“Baiklah kalau begitu Kek, kalau ada apa-apa aku hubungi di hotel ini. Aku mau menghubungi Pak Sumarna, di mana aku menginap. Katakan padanya juga, kalau alamatnya yang Kakek berikan, hilang.”

“Baiklah, Jef, tetapi ini Irene masih ingin bicara padamu,” kata Kakek Hong yang langsung menyerahkannya pada Irene.

“Selamat istirahat Jef. Selamat kembali di tanah airmu. Terima kasih atas call-nya, oh ya, kau belum memberikan nomor telepon hotel dan nomor kamarmu,” Irene mencoba mengingatkan Jefri.

“Oh ya, maaf aku hampir lupa. Tetapi sebentar-sebentar. Aku sendiri belum mengetahui nomor teleponnya. Sebentar,” ujar Jefri terus mengambil map yang berada di atas meja dekat TV. “Hallo, ini nomornya,” ujar Jefri memberikan nomor telepon Homann.

Ketika Jefri membuka lemari untuk memasukkan pakaiannya, dia menemukan buku kecil, berjudul, ”Savoy Homann, Persinggahan Orang-Orang Penting.” Jefri menunda untuk mandi. Dia telah tertarik membaca buku kecil yang berwarna kecoklat-coklatan. Buku itu ditulis, Haryoto Kunto. Menurut M.A. Salamun (1950), sastrawan Sunda yang terkenal, sebagaimana dikutip Haryoto, sekitar tahun 1871-1872, penginapan milik famili Homann masih berbentuk rumah panggung, berdinding gedeng bambu, beratapan rumbia. Serupa dengan rumah penduduk biasa. Karena dalam catatan Tuan R. Teuscher, warga Jerman, pada tahun 1874 di Bandung cuma ada 6 atau 7 bangunan berdinding papan dan tembok batu. Menurut Haryoto, terjadinya perubahan bangunan Homann, pada saat Eropa dilanda gaya seni Art Deco, tahun 1920. Tuan Homann sendiri adalah imigran bangsa Jerman yang terdampar di Tatar Priangan, sekitar tahun 1870. Bertepatan dengan berlakunya hukum agraria, di mana paling sedikit ada 200 perkebunan swasta bermunculan di sekitar Bandung. Begitu juga dengan toko, termasuk toko obat satu-satunya milik orang Cina, bernama Oey Boen Hong (tentunya tidak ada kaitan dengan kakek Irene, Tjoa Hong Beng-pen).

Pada saat berlangsung Konferensi Asia Afrika 1955, karena jaraknya hanya beberapa meter dari Gedung Merdeka, tempat berlangsungnya Konferensi, tidak heran kalau beberapa pejabat penting pernah menginap di Homann. Diantaranya, Perdana Menteri (PM) India, Pandit Jawaharlal Nehru, PM. Birma, U Nu, PM RRC, Zou Enlai, Presiden Mesir, Gamal Abdul Nasser, Pangeran Norodom Sihanouk dari Kamboja dan Presiden RI Ir. Soekarno. Jauh sebelumnya, banyak tokoh-tokoh dunia yang singgah di sana, dan yang paling legendaris, tentunya bintang film kocak, Charlie Chaplin, yang pernah tiga kali menginjakkan kaki di Bumi Nusantara ini dan dua kali diantaranya menginap di Hotel Homann. Kunjungan pertama, sekitar tahun 1927, di mana Chaplin ditemani oleh bintang ayu Mary Pickford. Kedua, di tahun 1935, Charlie Chaplin didampingi aktris Paulette Goddard. Dan kedatangan terakhir tahun 1962, Charlie datang khusus menonton Sendratari Ramayana di Prambanan.

Jefri tidak tahu kapan dia tertidur. Begitu dia terbangun, dia tidak sadar sebenarnya dia kini ada di Kota Bandung, kota yang sebenarnya sangat ingin dikunjunginya. Dia masih merasa, kalau dia berada di Kowloon, kota yang beberapa jam lalu telah ditinggalkannya. Hanya suasana kamar yang berbeda membuat Jefri terkaget. Malam ini dia akan mencoba keluar hotel dan jalan-jalan di Kota Bandung. Dia tidak tahu harus ke mana. Dia sempat lama berdiri di depan hotel, sehingga petugas yang tadi mengantar ke kamarnya bertanya.

“Bapak mau jalan-jalan ke mana atau Bapak sedang menunggu seseorang ?”

“Oh tidak, saya hanya sedang berfikir, ke mana saya harus jalan, karena saya tidak pernah ke kota ini. Saya hanya penasaran dengan keharuman kota ini, sehingga jauh-jauh saya harus berkunjung ke sini.”

“Kalau Bapak ingin bersabar, sebentar lagi saya akan off. Saya bersedia menemani Bapak, apabila Bapak tidak keberatan tentunya.”

“Tentu, tentu saya tidak keberatan. Saya justru harus mengucapkan terima kasih. Tetapi Sudahlah kau tidak perlu memanggilku bapak. Usia kita juga tidak jauh berbeda. Perkenalkan, namaku Jefri,” kata Jefri mengulur tangannya.

“Tatang, panjangnya Tatang Hidayat,” sambut Tatang menyambut tangan Jefri.

Tatang benar-benar mengajak Jefri menelusuri kota Bandung di waktu malam. Tidak ada yang istimewa, Bandung sama dengan kota-kota lain yang pernah dikunjungi Jefri. Kehidupan malam, hanya kehidupan yang lebih mengutamakan orang-orang yang ingin menghabiskan sisa waktu menjelang pagi, dengan aroma minuman, wanita dan bergoyang ria. Gemerlap malam, gemerlap orang-orang mencari kehidupan, memperpanjang hidup, dan hidup-hidup yang lain, kerlap-kerlip bagaikan lampu-lampu yang menyinari jalan-jalan utama di Kota Bandung.

“Kau keberatan Jef, kalau aku mengajakmu makan di pinggir jalan ?”

“Ada yang istimewa ?”“Istimewa sekali sih tidak, tetapi jajanan alternatif saja. Aku tahu pasti makanan di hotel bukan hal yang aneh bagimu, maka aku mengajakmu makan di pinggir jalan. Kau tidak alergi kan Jef ?”

“Ha, ha, ha, alergi apa maksudmu ?”

“Ya, biasanya anak gedongan, anak pejabat, akan alergi makan di pinggir jalan.”

“Wah, kau keliru Tang. Keliru dua kali malah.”

“Keliru dua kali ? Maksudnya apa Jef ?”

“Pertama, kau mengira aku anak gedongan dan kedua, kau katakan juga bahwa aku anak pejabat. Huh ! Kau keliru, Tang ! Kalau kau tahu, nasib kita sebenarnya sama saja Tang. Artinya, kita sama-sama kuli. Hanya tempat dan ruangnya saja yang berbeda. Tetapi lupakanlah atribut-atribut itu, yang jelas, selama aku di Bandung ini, aku sangat memerlukan bantuanmu.”

“Memerlukan aku ? Apa yang bisa aku lakukan, aku ini hanya seorang pelayan hotel, atau bell boy. Tetapi soal membantumu, selama itu positif, pasti aku bantu.”

“Sudahlah Tang, bantuan pertama yang aku perlukan sekarang ini, nih,” kata Jefri mengelus-ngelus perutnya.

“Aku hampir lupa. Soalnya, aku masih penasaran dengan kehadiranmu di Bandung ini Jef. Oke lah itu soal belakangan, yang penting….”

“Yang penting, ya kampung tengah inilah Tang,” potong Jefri yang memang lapar berat.

Tatang ternyata membawa Jefri ke kawasan Cikapundung. Beragam makanan memang banyak di sana. Dari Soto Bandung, Jakarta sampai Sate Padang ada di sana. Jefri ternyata memilih soto Bandung. Sesekali Tatang memandang ke arah Jefri. Baginya ini suatu teka-teki yang sangat besar. Sudah satu tahun dia kerja di Homann, baru kali ini dia menemui tamu yang mau mengajaknya makan dan itu pun di kaki lima. Pertanyaan tamu yang biasa diterimanya, biasanya soal “kenikmatan”. Tetapi pemuda yang kini berada di hadapannya, masih muda, tampan dan sangat bersahabat. Bahkan dia meminta untuk memanggil nama tanpa perlu diembel-embeli sebutan bapak. Makan beratapkan tenda, di pinggir jalan tanpa canggung.

“Tang, ngomong-ngomong, kau asli orang sini ?” Tanya Jefri mengagetkan Tatang.

“Aaa…., iya, aaa…. bukan-bukan Jef. Aku orang Cihideung. Yah, paling sekitar sepuluh kilometer lah dari sini,” jawab Tatang sedikit gugup.

“Kau masih tinggal bersama kedua orang tuamu ?”

“Tidak Jef, aku tinggal bersama seorang kakak perempuan dan dua orang adikku. Ibuku telah meninggal dunia satu tahun yang lalu.”

“Maaf, kalau aku membuatmu sedih. Orang tuamu kerja di mana ?”

“Orang tuaku petani Jef. Petani bunga. Kami manfaatkan lahan di sekitar rumah kami untuk usaha berkebun bunga. Kakakku setelah Lulus di IKIP Bandung, yang selalu gagal menjadi pegawai negeri, kini mengajar di salah satu SLTA swasta di Bandung ini.”

“Kau sendiri, apakah juga Lulusan perguruan tinggi ?”

“Aku hanya mengambil program D3, Jurusan Perhotelan. Sementara kedua adikku masih di bangku SLTA, sekolahnya di Lembang.”

“Kalau kau tidak keberatan, aku ingin berkenalan dengan orang tua dan saudara-saudaramu Tang. Kalau kau ada waktu, tolong aku ajak main ke sana.”

“Tentu saja aku tidak keberatan Jef, aku malah mengucapkan terima kasih, kalau kau mau berkunjung ke rumahku. Tadinya, kalau aku tidak menemanimu, malam ini aku akan pulang, karena besok aku libur.

“Jadi bagaimana ?” desak Jefri.

“Ya, aku akan menginap di mess hotel, kemudian besok pagi kita bersama-sama ke rumahku.”

“Baiklah. Kalau begitu, tugasmu besok pagi, mencari mobil sewaan lengkap dengan supirnya. Kalau bisa, jangan jenis sedan ya ? Kalau tidak jeep, ya mini bis lah”

“Siap !”

Jefri turun ke lobby dan memilih sofa yang letaknya tidak jauh dari pintu lift. Kendaraan mulai ramai melintasi Jl. Asia-Afrika, jalan yang langsung berhadapan dengan Homann. Jefri bahkan tidak menyadari kalau kantor koran yang sedang dibacanya, berseberangan dengan hotel tempatnya menginap. Mendengar suara mobil masuk ke halaman hotel, dan terlihat Tatang keluar dari dalamnya, Jefri meletakkan korannya di atas meja. Sebelum Jefri berdiri, Tatang sudah berada di depannya.

“Bagaimana Jef, jadi kita berangkat pagi ini ? Itu aku sudah sewa mobil yang kau pesan kemarin,” kata Tatang menunjuk ke arah mobil yang barusan membawanya.

“Tentu. Aku justru dari tadi menunggumu, karena sampai sepagi ini aku tidak melihatmu. Ternyata kau keluar lebih pagi dariku. Kau tunggu sebentar, aku akan ke atas mengambil kameraku,” jawab Jefri terus melangkah menuju pintu Lift.

Tatang berada di depan bersama supir. Dari halaman hotel mereka belok ke kiri, lurus melintasi Gedung Merdeka. Gedung bersejarah yang sangat populer, karena di sanalah berlangsungnya Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Di sebelah gedung ada jalan ke arah kanan. Mereka belok ke sana. Sampai di ujung jalan, mereka belok kanan. Di perapatan, supir mengambil posisi ke kiri, mamasuki Jl. Braga. Dari sana terus melaju ke Jl. Wastukencana, terlihat kantor Pemerintah Daerah Kotamadya Bandung. Melintas perempatan Jl. Cihampelas, terus menuju ke arah Jl. Sukajadi, terus menuju ke Utara, memasuki Jl. Setiabudi. Melintasi kawasan Kampus IKIP Bandung. Kemudian mereka belok ke kiri masuk ke Jl. Sersan Bajuri. Jalannya kurang terawat dan berliku-liku. Sampai akhirnya mereka tiba di Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung. Dari hotel ke Cihideung, jaraknya lebih kurang 12 kilometer.

Memasuki Desa Cihideung, seakan memasuki perkampungan bunga. Di mana-mana bunga. Masing-masing keluarga bergiat menanam berbagai bunga. Di halaman rumah, ada yang ditanam, ada yang di dalam pot, dan ada yang bergantung. Seakan-akan, tidak ada tempat yang tidak dimanfaatkan untuk bertanam bunga. Budi daya Palm juga demikian maraknya. Tetapi yang banyak, orang sana mengatakan palm botol, yang bentuknya memang persis botol, karena batang yang dekat akar berbentuk bulat. Pokoknya, sejauh mata memandang taman-taman bunga yang beraneka warna, tumbuh subur, enak dipandang mata. Jefri sangat terkesan. Jefri berangan-angan untuk membeli tanah di Desa Cihideung. Membangun rumah, dengan taman yang luas terhampar aneka warna bunga. Kolam ikan, kandang ayam dan dikelilingi aneka tanaman sayur mayur dan buah-buahan.

“Jef, kita sudah sampai Jef. Itulah rumah kami,” kata Tatang menunjuk ke arah kanan.“Yang mana Tang ?” Jawab Jefri sekenanya, karena dia tidak melihat arah tangan Tatang.

”Ayo kita turun. Kau tunggu saja di sini Jef, aku akan memanggil bapak, aku yakin dia ada di kebun belakang,” ujar Tatang meninggalkan Jefri, berlari ke belakang rumahnya.

Jefri menghirup dalam-dalam udara Desa Cihideung yang masih segar. Supir turun mendekat ke arah Jefri.

“Saya juga tinggal di daerah sini Pak. Ini namanya Kampung Panyairan, tetapi masih termasuk Desa Cihideung juga. Pak Ayi Sutisna, orang tua Tatang, termasuk salah seorang tokoh di kampung ini,” katanya memberi penjelasan pada Jefri. Tiba-tiba Jefri melihat ada orang tua tergopoh-gopoh mengikuti langkah Tatang, menuju ke arahnya. Orang tua itu langsung memberikan salam pada Jefri.

“Ini orang tua saya, Jef,” kata Tatang seraya memegang bahu Bapaknya. Orang sini memanggilnya Pak Ayi, lengkapnya Ayi Sutisna. Pak Ayi sangat gembira atas kehadiran Jefri di rumahnya. Pak Ayi mengajak Jefri ke bangunan kecil yang berada di tengah kebun bunga. Tidak lama, datang seorang wanita muda, membawa ubi rebus, pisang rebus, kacang, dan empat gelas kopi. Seakan mereka kedatangan seorang saudara yang telah lama tidak bertemu.

Pak Ayi menceritakan pada Jefri asal muasal Desa Cihideung menjadi pusat perdagangan berbagai jenis bunga. Dari jenis bunga potong, bunga pot dan bonsai. Bunga-bunga yang ada tidak saja dikirim ke berbagai tempat di pasar-pasar bunga di Bandung, Jakarta. Hebatnya, kata Pak Ayi bunga Cihideung sampai juga ke Singapura, Malaysia dan Arab Saudi. Tidak heran, kalau warga Cihideung yang memiliki kebun bunga yang luas, kehidupannya terlihat makmur. Rumah yang besar, kendaraan berbagai jenis dan rata-rata mereka telah menunaikan ibadah haji. Masih menurut Pak Ayi, sebenarnya yang merintis atau menyulap Cihideung menjadi desa bunga, adalah Haji Adung, yang juga Kepala Desa Cihideung. Berkat usahanya pula, pernah seorang isteri Wakil Presiden berkunjung ke Cihideung dan memberikan bantuan dana yang cukup besar. Sejak itulah Cihideung kian dilirik orang-orang kota. Tidak sekedar membeli bunga, tetapi ada juga yang sekedar melihat-lihat suasana Cihideung.

Mendengar penuturan Pak Ayi, sebenarnya Jefri tertarik untuk ikut berusaha di bidang tanaman bunga. Apalagi tanah di sana, menurut Pak Ayi masih murah. Tetapi dia belum ingin berbicara lebih serius pada Pak Ayi. Ada tugas penting yang belum dijalankannya. Dia tidak tahu berapa lama dia akan tinggal di Bandung. Kalau urusannya telah rampung. Jefri akan kembali menemui Pak Ayi. Di sisi lain, dia juga akan membicarakan hal tersebut pada Kakek Hong Beng ataupun Irene. Hanya ada sedikit keraguan Jefri. Dia melihat Cihideung mulai dilirik banyak orang untuk dijadikan obyek wisata atau tujuan wisata. Kalau itu sampai terjadi dalam waktu singkat Cihideung akan berdiri vila-vila. Terbukti pintu masuk Cihideung, Jefri melihat sedang dibangun kawasan perumahan mewah. Ketika pamit pulang. Jefri berulangkali mengucapkan terima kasih. Dia belum memutuskan pada Pak Ayi apakah dia akan membeli tanah di Cihideung. Jefri hanya mengabadikan Cihideung dari berbagai sudut. Termasuk Pak Ayi dan lingkungan rumahnya.

Bagaimana dengan Oon Sumarna ?**Bersambung…

Back to top button
wahanabola wahanabola login wahanabola daftar agen sbobet pusat sbobet
wahanabola wahanabola login wahanabola daftar jadwal live score prediksi bola
arenahoki arenahoki88 slot bca slot gacor gampang menang
MAKASAR KOTA MAKASAR profil_pafi registrasi struktur_organisasi
meja777 meja 777 meja777 login meja777 daftar rtp meja777
sinden4d sinden4d daftar login sinden4d rtp sinden4d
slot gacor kirim4d daftar kirim4d slot dana
lipo777 lipo777 slot slot login lipo777 daftar lipo777
slot gacor kirim4d daftar kirim4d slot dana
sinden4d daftar sinden4d login sinden4d slot gacort slot gacor gampang maxwin
sinden4d daftar sinden4d login sinden4d slot gacort slot gacor gampang maxwin
sinden4d
pinobola
meja777 meja 777 meja777 login meja777 slot meja777 rtp
kirim4d daftar kirim4d rtp kirim4d slot kirim4d agen kirim4d
sinden4d daftar sinden4d login sinden4d link sinden4d slot sinden4d
mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola
lilin138 lilin138 daftar scetter hitam slot scetter hitam sinden4d slot dana 5000 slot dana
kapaljudi kapal judi login kapaljudi daftar kapaljudi kapaljudi login kapaljudi daftar
mariobola mario bola login mariobola daftar mariobola mariobola login mariobola daftar
wisnu77 slot scetter hitam toto slot88 sinden4d slotgacor
kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar
KAPALJUDI KAPALJUDI Login KAPALJUDI Alternatif Resmi KAPALJUDI Login KAPALJUDI