Cerita Bersambung Kutunggu Kau Di Taman Merlion Singapura-(62)

Halaman 306-310

“Sepertinya, memang harus begitu. Karena, bagi Nabi Adam, kalau tidak memilih Hawa, apakah ada pilihan lain, dan ….”

“Ssstt, sudah, sudah Des, jangan diteruskan lagi. Jangan memasuki ruang-ruang yang bersentuhan dengan kekuasaan Tuhan. Pokoknya, Abang kan sayang sama kamu, oke ? Bagaimana, apakah kita mau di sini terus ?” tanya Jefri langsung menarik tangan Desy, berdampingan meninggalkan rumah makan, menuju mobil.

Di dalam mobil, Desy tidak langsung menghidupkan mesin. Dia memandang ke jalan raya, sementara kedua tangannya sudah memegang kemudi. Jefri menolehkan wajahnya memandang ke wajah Desy. Dipegangnya perlahan tangan Desy.

“Des, kau sedang memikirkan apa ?”

“Sedang memikirkan, sebaiknya kita ke… “

“Ya, ke rumah. Bukankah tadi Desy ingin pulang ke rumah ?”

“Itu, kan tadi. Sekarang, Desy lagi memikirkan, suatu tempat di mana nantinya Desy, dan Abang sulit untuk melupakannya.”

“Hal-hal seperti ini juga kan sulit untuk dilupakan Des.”

“Benar, Bang?”

“Benar ! Abang tidak akan mungkin melupakan apa pun selama Abang berada di Bandung. Termasuk, keramahan, kebaikan, dan perhatian Desy terhadap Abang.

“Oke lah, kita ke rumah saja,”ujar Desy langsung memasukkan kunci kontak, memutar kemudi, menuju Bandung.

Begitu memarkirkan mobil di halaman rumahnya, tanpa mengajak Jefri, Desy langsung berlari masuk ke dalam rumah. Jefri belum beranjak dari dalam mobil. Dicobanya menunggu, kalau Desy mengajaknya masuk ke dalam rumah. Tetapi sudah beberapa menit ditunggunya, Desy belum juga keluar dari dalam rumah. Jefri tidak sabar. Perlahan, dibukanya pintu mobil, kemudian keluar. Mau menyusul Desy ke dalam rumah, dia tidak berani. Sambil jalan, Jefri menggerak-gerakkan badannya, berjalan menuju ke belakang rumah. Dia terkejut, karena dilihatnya di sana ada Pak Sumarna dan isterinya. Mereka sedang mengawasi orang-orang yang sedang bekerja, sehingga belum melihat kehadiran Jefri. Jefri terus mendekat, dan memberanikan diri menghampiri mereka.

“Assalamualaikum,” sapa Jefri menganggukkan kepalanya pada Pak Sumarna, dan isterinya

“Wa”alaikummusalam. Eh, nak.Jefri, Iho Desy nya ke mana ? bukannya kalian tadi pergi berdua?”“

“lya, tadi pagi Desy mengatakan pada Ibu, katanya dia mau menemuimu, Jef,” tambah Bu Sumarna.

“Benar Bu, tadi kami ke Tangkuban Perahu, terus sampai di Lembang, tiba-tiba Desy mengajak pulang Begitu sampai di sini, Desy langsung masuk ke rumah, dan saya ditinggalkannya sendirian di dalam mobil.”

“Wah, anak itu benar-benar kelewatan, Maaf kan Ibu ya Jef ?”

“Engga apa-apa Bu, saya malah minta maaf barangkali kehadiran saya mengganggu Bapak, dan Ibu.”

“Oh tidak. Tidak apa-apa, di sini saja, Jef. Desy pasti sedang mencari Ibu. Bisalah anak manja. Nanti juga akan tahu kalau kita ada di sini,” ujar Bu Sumarna.

“Eli, ngomong-ngomong, besok kau jadi berangkat ?” Tanya Pak Sumarna.

“Insya Allah, Pak. Rencananya, besok pegi ke Bandara Husen Sastranegara, menuju Bandara Sockarno Hatta, dari sana baru ke Singapura.”

“Padahal Jef, kalau Ibu boleh terus terang ,kami, ya lbu, Bapak, Desy, dan juga kakak-kakaknya sangat mengharapkan kalau kau menetap sajalah di Bandung. Benar, kan Pak ?” Tanya Bu Sumarna menoleh ke suaminya.

“Benar, kata Ibu itu itu Kau tahulah Jef, sudah saatnya Bapak istirahat. Bapak ingin menikmati hari-hari tua Bapak bersama ibu, tanpa dibebani pekerjaan-pekerjaan yang sudah sangat lama kami jalankan. Coba kau lihat, musholla yang sedang dibangun itu. Di sana kami, nanti mengisi hari-hari senja kami. Sudah tiba saatnya bagi kami lebih mendekatkan diri pada Allah Subhanahuwata”alla. Tahun ini kami akan menunaikan ibadah haji. Kami akan merasa senang dan bahagia seandainya kau bersedia menjadi bagian dari keluarga kami. Bukan begitu, Bu ? “Benar kata Bapak itu Jef, apa lagi sihk yang ingin kau cari di luar negeri sana ? kalau jawabannya uang, Ibu kira di sini juga kau kan dapat mengusahakannya. Apa lagi kalian sudah mendirikan perusahaan bersama, jadi Ibu kira, tinggalah bersama kami,” bujuk Bu Sumarna mendukung perkataan suaminya.

“Tetapi Bu, saya……”

Belum sempat Jefri memberikan jawabannya, tiba-tiba Desy menghampiri mereka.

“Huh… dicari-cari di dalam rumah eh, nggak tahunya pada ngumpul di sini. Hayo, pasti sedang ngomongin Desy. Ya, ujar Desy langsung berdiri di sisi Jefri, dan tanpa malu-malu memegang erat tangan Jefri.

“ kata Jefri, kau tadi…..(Desy menduga kalau Jefri telah menceritakan dirinya yang mencoba terjun ke dalam kawah Tangkuban Perahu kepada kedua orang tuanya) “Habis Bang Jefri tidak bisa dibujuk, Bu. Dia keukeuh (teguh) mau meninggalkan kita semua, jadi Desy nekad saja mau terjun ke kawah.”

“Terjun ke kawah ? benar Begitu Jef?”

“Benar Bu. Kalau saja saya tidak keburu mendekapnya, barangkali kita sudah kehilangan anak manis, dan manja ini,” kata Jefri mengelus-ngelus rambut Desy.

“Ku naon meni nekad kitu atuh Des ?” (kenapa nekad Begitu Des) Aduuuh, mendengarnya saja Ibu sudah ngeri, ngeri sekali tidak kebayang kalau puteri Ibu sampai, nekad bunuh diri.”

“Maaf kan Desy, Bu, maaf kan Desy ya Pak ? Desy benar-benar panik ketika itu, dan tanpa sadar, tiba-tiba Desy melompat”

“Iya, tapi kalau saat itu Jefri lengah itu artinya kau benar-benar bunuh diri, iya kan? kami telah berhutang nyawa kepadamu, Jcf. Kami tidak tahu harus mengucapkan apa padanmu. Apa Desy sudah minta maaf, dan mengucapkan terima kasih ? Hayo, salam Abangmu, Des !” minta Bu Sumarna mendekat ke Desy, dan mengelus perlahan rambut Desy

“Benar kata Ibumu, sebaiknya kau minta maaf dan berterima kasih, karena kau masih ada di tengah-tengah kami saat ini. Kami tidak bisa membayangkan kalau tiba-tiba kami kehilanganmu, Des.”

“Hayo lah Des, tunggu apa lagi,” desak Bu Sumarna.

“Enggak mau ahk, Ibu sama saja dengan Bang Jefri. Semuanya meminta Desy memanggilnya Abang. Ibu tahu ngga, kata-kata itulah Bu yang menyebabkan Desy khilaf tadi. Bang Jefri tetap saja tidak mau mcnerima Desy, lebih dari sekedar seorang adik. Pintu hatinya sudah tertutup rapat, dan hanya untuk kekasihnya di Singapura. Ini sebahnya dia ingin buru-buru meninggalkan kita, Bu.”

“Oh, begitu ceritanya Ibu jadi mengerti sekarang, pantas dia tadi menolak ketika Ibu katakan tinggal saja bersama kita di Bandung.”

“Hah ? Ibu memintanya untuk tinggal bersama kita ? hanya itu ?”

“Tentu, tidak. Ibu memintanya untuk tinggal bersama kita dan tentunya kalian berdua menikah.” tegas Bu Sumarna.

“Apa kita tidak malu, meminta orang bersama kita, sementara yang bersangkutan tidak memperdulikannya ? Desy benar-benar malu Bu, malu sekali. Kita sudah…..”

“Sekali lagi, saya minta maaf . Baik pada Bapak, Ibu, dan Desy. Abang benar-benar sayang, sebagaimana sayangnya seorang Abang terhadap adiknya. Sayang yang penuh dengan ketulus-ikhlasan

“Abang tidak berniat mengecewakan Desy, tapi tolonglah hargai kejujuran hati Abang ini. Abang percaya, suatu saat nanti ada seseorang yang dapat menggantikan posisi Abang.­

“Itu kan hanya harapan, Bang. Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Hati ini tidak mudah disadarkan, dan diberikan peda satiap orang. Buktinya sampai saat ini, Desy tidak punya kekasih, iya kan Bu ?” Desy coba meminta dukungan dari lbunya.

“Sudahlah Des, kita harus menghargai kejujurannya.”

“Benar kata Ibumu Des. Kita harus menghargai keputusannya. Coba kalau dia pura-pura cinta, kemudian kalian menikah, selang beberapa waktu, dia kabur meninggalkanmu, bukankah itu lebih memalukan lagi ?”

“Tetapi ceritanya sekarang tidak begitu, kan ? Ibu tahu enggak, kekasihnya di Singapura sana juga enggak jelas. Apa sudah kawin, apa masih di Singpura, tidak jelas.”

“Tidak jelas bagaimana maksudmu, Des?” Tanya Bu Sumarna.

“Ya, tidak jelas saja, soalnya,“

“Sudah-sudah Des, jangan diteruskan. Pokoknya, maafkan Abang, ya!” kata Jefri merapatkan kedua tangannya, kemudian diangkatnya perlahan-lahan di depan Desy

“Bapak kira kita harus menghargai keterusterangan Jefri. Bagaimanapun dia telah menjadi keluarga besar kita, bagian dari anak-anak kita. Sekarang, bagaimana kalau kita minum bersama di dalam. Ayo, Bu, eh Des, ajak Abangmu masuk,” ujar Pak Sumarna menarik tangan isterinya.

Desy pun kemudian mendorong punggung Jefri. Kedua tangannya terus melekat di pinggang Jefri. Mereka terus melangkah ke dalam rumah. Jefri berhenti, dicobanya untuk bertahan, tetapi Desy terus mendorongnya. Jefri memutarkan sedikit badannya ke kiri. Hampir saja Desy jatuh. Untung saja Jefri cepat merangkulnya. Akhirnya mereka saling berangkulan. Melihat kejadian itu, Pak Sumarna dan isterinya tidak kuat menahan tawa. Akhirnya mereka semua tertawa-tawa, terus melangkah masuk ke ruang tamu, dan duduk saling bersebelahan. Pak Sumarna duduk berdampingan dengan isterinya, sementara, Jefri berdampingan dengan Desy. Kita tidak tahu lagi apa yang mereka bincangkan, tetapi yang pasti diselingi minum, dan makan makanan ringan, mereka terlihat begitu gembira, ceria, bercanda, dan sesekali tertawa-tawa.

Tuluskah mereka bercanda dan tertawa ? Keceriaan dan kemanjaan Desy telah menutupi kegetiran hatinya. Getir karena cintanya tidak dapat masuk ke lubuk hati seorang pemuda yang belum lama dikenalnya. Tetapi, demikian banyak melahirkan kenangan yang manis, yang sulit untuk dilupakan sepanjang hayatnya. Kedua orang tuanya turut campur pun ternyata tidak dapat meluluhkan hati sang pemuda. Membangun usaha dari bawah satu atap juga tidak melahirkan perhatian yang lebih kecuali sebagai mitra kerja. Di rumah dia menganggapku sebagai adik, di kantor sebagai mitra. “Kalau begitu, tidak ada lagi ruang buatku, kan ? Terus, sampai kapan aku terdampar dalam kegetiran ini ? Bukankah dia hanya beberapa jam lagi di sampingku ? kenapa aku tidak menikmati saja kegembiraan bersamanya ?” desah Desy coba tersenyum. Dia coba tegar sebagaimana diajarkan ibunya dalam menyiasati kegetiran hidup bertahun-tahun yang terus dikhianati bapaknya. Kini Ibunya telah menang, telah kembali dalam pelukan sang suami.

Sebagai lelaki yang sempurna, tentu saja hal yang sama menimpa diri Jefri. Semakin dekat dia meninggalkan Bandung, semakin tidak terbayangkan apa kelak yang terjadi pada dirinya. Kenangan singkat bersama Azizah telah tertanam demikian dalam di lubuk hatinya. Kalau aku harus kecewa di Singapura sana, kenapa aku tidak mempersunting saja gadis yang ada di sampingku, yang jelas-jelas mencintaiku ? Kedua orang tuanya pun telah memintaku untuk tetap di Bandung. Kenapa aku harus menghindar dari kenyataan ini ? Kenyataan dari orang-orang yang memberikan cinta dan kasihnya padaku ? Kalau sampai hal ini aku lakukan, berarti aku telah membohongi hatiku sendiri. Haruskah aku membohongi diriku sendiri untuk sebuah mahligai rumah tangga ? Sampai kapan Desy. Dia nyaris begitu sempurna dan itu harus aku akui. Tetapi di dalam dada ini, di hati ini, getaran itu tidak ada. Dia tidak bergetar sebagaimana getaran ketika bertemu, bertatap dan bersama Azizah. Itulah bedanya !

“Hai, Bang Jefri melamun ya,” sentak Desy membuyarkan lamunan Jefri.

“Akh enggak, Cuma ….”

“Cuma, lagi mikirin Azizah, iya kan ?”

“Lho kok kau tahu sih, Des ?”

Tuh,  benar kan ?”

“Benar apanya ?”

“Ya benar, kalau Bang Jefri ada di sini, tapi pikirannya sudah berada di Singapura. Sudahlah Bang, Abang jangan mengelak lagi, baru saja secara spontan, Abang sudah mengakuinya.”

“Iya deh, iya deh. Terus terang Abang bingung harus berbuat apa, kalau Abang sudah mengakuinya. Desy ingin menghukum Abang ?”

“Tentu, tentu saja. Orang salah kan harus dihukum.”

“Dihukum ? Kok kejujuran harus dihukum sih Des ?”

“Dihukum, karena kami ada di sekitar Abang, tetapi Abang malah memikirkan orang lain. Itu artinya, Abang menganggap Desy, Ibu dan Bapak, adalah patung. Bukankah itu artinya suatu penghinaan ?”

“Ada apa sih Des, kok kelihatannya kalian ribut melulu ?” Tanya Bu Sumarna.

“Ini Bu, Bang Jefri telah mengang……”

“Ssst, sudah akh,” kata Jefri menutup bibir Desy dengan tangannya.

Desy meronta, berdiri, dan meninggalkan ruangan. Jefri pun berdiri coba mengejar Desy. Sumarna dan isterinya tidak sempat mengeluarkan kata-kata, kecuali secara serempak, mereka menggelengkan kepala. Melihat diikuti Jefri, Desy terus berlari ke samping rumah. Sayang di mulut kolam renang, Desy tidak dapat menjaga keseimbangannya. Dia tergelincir. Jefri sebenarnya mencoba meraih punggung Desy, tetapi dia juga tergelincir, sehingga Desy terdorong. Akibatnya mereka berdua sama-sama tercebur ke dalam kolam. Selang beberapa detik mereka sama-sama muncul ke permukaan, kemudian berenang ke tepi kolam, dan naik. Desy meneriaki pembantunya dan meminta disiapkan dua buah handuk. Sambil mengusap-usap rambutnya, Desy menuju ke kamarnya.

“Tadi lari-lari, sekarang sudah mandi, ibu jadi bingung melihat kau Des ?”

“Desy diceburkan Bang Jefri ke dalam kolam, Bu.”

“Diceburkan ? kok bisa-bisanya dia menceburkan kau ke kolam.”

“Enggak tahu, Bu.Ibu tanya sendiri lah ke sana,”jawab Desy langsung masuk ke dalam kamarnya. Bu Sumarna bukannya menuju ke kolam renang, tetapi dia menemui suaminya. Tidak tahu apa yang disampaikan Bu Sumarna pada suaminya, tetapi terlihat mereka berdua tertawa-tawa.

Di dalam kamar, Desy sedang memilah-milah t-shirt yang akan diberikannya pada Jefri. Bagaimana dengan celana ?” Desy keluar menemui Bapaknya Dia heran, kedua orang tuanya sedang tertawa-tawa­.

“Wah, ada apa ini kok kelihatannya gembira sekali.”

“Kata ibumu, kalian berdua tercebur ke kolam dan sekarang kami tahu kau bingung untuk mengganti pakaian Jefri, iya kan ?”tanya Pak Sumarna.

“Kok Bapak“

“Ya. Bapak yakin kau akan mencari pengganti celananya, dan itu tidak ada lain. pasti sementara dikeringkan, kau akan memberinya t”shirt, dan sarung, iya enggak Bu,”ujar Pak Sumarna pada isterinya

“Habis, kalau enggak sarung, apa dia harus…”

“Udah ahk, Eh, Pak bagaimana kalau piyama Bapak saja boleh, kan ? Boleh enggak, Bu ?”

“Itu, kebetulan ada piyama Bapak yang baru dibeli kemarin, kan ambil saja di atas lemari. Menjelang malam seperti ini, sudah pantas kau berikan piyama itu padanya,”ujar Bu Sumarna.

“Mudah-mudahan saja Bang Jefri mau rnengenakannya “

“Apa dia punya pilihan lain ? Sudahlah antarkan saja. kasihan makin lama kau di sini, semakin kcdinginan dan di belakang sana. Cepathah, Des,” pinta Bu Sumarna.

Jefri masih duduk sendiri di tepi kolam Dicobanya membuka baju dan diletakkannya di pegangan kursi. Tiba-tiba Desy datang menghampirinya Jefri cepat-cepat mengambil baju nya Dia coba menutup dadanya, tetapi Desy sudah berada di depannya.

“Sebaiknya, Abang mandi dulu. Ini ada t”shirt dan piyama, mudah-mudahan pas. Baju dan. celana Abang, biar dikeringkan d belakang. Desy tunggu di luar,” kata Desy menyerahkan handuk. t”shirt, dan piyama yang ada ditangannya. “Des, aku benar-benar minta maaf Aku tidak sengaja mcndorongmu Padahal tadinya aku ingin mendekapmu.”

“Mendekapku ?”

“Oh maksudku memelukmu”

“Memelukku ?”

“Menahanmu agar kau tidak tercebur ke kolam, itu maksudku.”

“Oh, cuma me…na…han. Ya sudahlah, yang penting, Abang mandi dulu, dan nanti kita makan bersama. Sudah ditunggu Bapak, dan Ibu di ruang makan”

“Thanks ya anak manis ?” kata Jefri langsung masuk ke kamar mandi. Dibuka.,ya perlahan pintu kamar mandi, terkuak sedikit dan diserahkannya baju dan celana panjangnya yang basah pada Desy.

“Sorry ya, Des ?”ujar Jefri agak meninggikan suaranya.**

Bersambung……

Back to top button
kirim4d kirim4d login kirim4d daftar rtp kirim4d kirim 4d
sulap777 sulap777 login sulap777 daftar rtp sulap777 sulap 777
wahanabola wahanabola login wahanabola daftar agen sbobet pusat sbobet
wahanabola wahanabola login wahanabola daftar jadwal live score prediksi bola
arenahoki arenahoki88 slot bca slot gacor gampang menang
MAKASAR KOTA MAKASAR profil_pafi registrasi struktur_organisasi
meja777 meja 777 meja777 login meja777 daftar rtp meja777
sinden4d sinden4d daftar login sinden4d rtp sinden4d
slot gacor kirim4d daftar kirim4d slot dana
lipo777 lipo777 slot slot login lipo777 daftar lipo777
slot gacor kirim4d daftar kirim4d slot dana
sinden4d daftar sinden4d login sinden4d slot gacort slot gacor gampang maxwin
sinden4d daftar sinden4d login sinden4d slot gacort slot gacor gampang maxwin
sinden4d
pinobola
meja777 meja 777 meja777 login meja777 slot meja777 rtp
kirim4d daftar kirim4d rtp kirim4d slot kirim4d agen kirim4d
sinden4d daftar sinden4d login sinden4d link sinden4d slot sinden4d
mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola
lilin138 lilin138 daftar scetter hitam slot scetter hitam sinden4d slot dana 5000 slot dana
kapaljudi kapal judi login kapaljudi daftar kapaljudi kapaljudi login kapaljudi daftar
mariobola mario bola login mariobola daftar mariobola mariobola login mariobola daftar
wisnu77 slot scetter hitam toto slot88 sinden4d slotgacor
kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi daftar kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login kapaljudi login ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang daftar ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login ligabintang login mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola daftar mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login mariobola login ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi login ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar ligapelangi daftar bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga login bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar bolasinga daftar pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola login pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar pinobola daftar
KAPALJUDI KAPALJUDI Login KAPALJUDI Alternatif Resmi KAPALJUDI Login KAPALJUDI