Kisah Sedih Seorang Ibu di Cisarua Hidup Berdampingan Dengan Bebek
Bandung Barat-tabloidreformasi.com
Tinggal seatap dengan bebek dan ayam peliharaannya, hanya sebuah pilihan yang tidak bisa ditepis Ilah (62), warga Kampung Cibadak RT 03 RW 01 Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Tempat tinggal Ilah, tidak jauh dari Komplek Perkantoran KBB di Desa Mekar Sari, Kecamatan Ngamprah
Di Gubuk yang berukuran sekitar 3,5 meter X 4 meter, Ilah harus berdamai dengan bau hewan yang cukup menyengat.
“Mau bagaimana lagi, saya tidak punya tempat lain. Hanya ini satu-satunya, tempat yang bisa saya tinggali,” kata Ilah dengan terbata-bata bercerita dalam Bahasa Sunda kepada wartawan, Minggu (25/6/2023).
Ia sendirian tinggal di gubuk, lebih tepatnya kandang ayam ini. Ijah, ibunya sebelum meninggal tinggal juga bersamanya.
Tempat tinggal itupun bukan miliknya. Melainkan tanah carik desa yang ditempatinya sejak lama.
Faktor kemiskinan yang membuat Ilah terpaksa menerima pasrah konsekuensi, apabila didera penyakit akibat tinggal di tempat yang jauh dari kata sehat.
“Saya hanya berpasrah diri saja. Dan hanya bisa berdo’a, semoga baik-baik saja,” ucapnya lirih.
Jangankan untuk memiliki rumah yang layak, sekedar makan saja Ilah hanya mengandalkan dari kerja serabutan.
Upah yang tidak seberapa dipergunakan untuk makan alakadarnya dengan ibunya.
Ia mengaku, paling-paling dalam sebulan hanya mengantongi uang sekitar Rp300 ribu-Rp400 ribu.
Masih mendingan, dulu Ilah dapat bantuan dari pemerintah yang bisa menyambung kehidupannya. Namun dua tahun terakhir, tidak lagi mendapatkan bantuan.
“Harapan saya, ada bantuan. Mau juga tinggal di rumah yang layak,” harapnya.***
