Kontribusi Ekonomi Tinggi, Kemenparekraf Dukung Pengembangan Gim Lokal
JAKARTA, reformasitotal.com
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkominten terus memberi dukungan pada pengembangan gim (game) lokal, sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif Indonesia yang memberi kontribusi ekonomi tinggi dan terus mengalami peningkatan.
Hal itu ditegaskan Direktur Industri Kreatif Film, Televisi, dan Animasi Kemenparekraf, Syaifullah Agam, yang mewakili Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Muhammad Neil El Himam, dalam Konferensi Pers “Peran Pemerintah dalam Pengembangan Lokal Konten dan Media Pembelajaran: SE MenPAN RB Nomor 8 Tahun 2022” yang akan diselenggarakan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) secara daring, Kamis (7/4/2022).
Syafullah mengatakan, Surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) tersebut dinilai cukup tepat, mengingat saat ini pasar gim Indonesia masih didominasi oleh gim-gim dari luar negeri khususnya Eropa dan Amerika Serikat.
“Pasar gim di Indonesia itu diperkirakan nilainya sebesar 1,1 miliar dolr AS, namun sekitar 91 persen permainannya didominasi oleh gim dari Eropa dan Amerika Serikat,” katanya mengutip pernyataan Menparekraf, Sandiaga Salahudin Uno, beberapa waktu lalu.
Karena itu, menurut Syaifullah, keterlibatan kementerian/lembaga (KL) dan instansi pemerintah dalam mendukung pengembangan konten-konten lokal dalam rangka peningkatan sumber daya manusia (SDM) khususnya ASN sangat tepat, apalagi saat ini ada Gerakan Nasiona Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang juga sangat terkait dengan hal itu.
Syaifullah mengungkapkan, berdasarkan data yang dimiliki Kemenparekraf, di Indonesia saat ini sudah ada sekitar 43,7 juta gamers yang terdiri dari gamers hardcore maupun gamers casual telah menjadikan industri ekonomi kreatif subsektor gaming, bertumbuh bahkan di tengah kondisi pandemi yang sulit bagi kebanyakan sektor.
Pada 2020 saja, tercatat pasar gim Indonesia menyumbang pertumbuhan pemasukan sebesar 4,47 persen sehingga layak disebut sebagai pandemic winner.
Meski demikian, pengembang gim lokal dengan potensi sebesar itu belum bisa maksimal menggaet pasar nasional karena modal pemasarannya masih jauh dibandingkan dengan para pengembang gim dari luar negeri.
Untuk menjadikan gim lokal merajai Pasar Gim Indonesia, Kemenparekraf lanjut Syaifullah, terus menyiapkan program- program stimulus.
“Kementerian Parekraf kita terus berkomitmen untuk mengembangkan subsektor industri kreatif ini lewat games, beragam program telah disiapkan oleh Mas Menparekraf Sandiaga Salahudin Uni, untuk membangun dan menyukseskan industri gim di Indonesia,” kata Sandi.
Beberapa di antaranya seperti program Baparekraf Game Prime yang diadakan rutin setiap tahun, lalu ada juga program Game Lokal Kreasi Indonesia atau disebutnya sebagai program GELORA.
Kemneparekraf juga menghadirkan stimulus kerja sama eksklusif dengan beberapa e-commerce lewat penjualan ‘voucer’ menjajakan fitur- fitur gim orisinil besutan pengembang Indonesia.
Untuk diketahui, SE MenPAN RB Nomor 8 Tahun 2022 tentang Peran Serta Instansi Pemerintah dan Pengembang Lokal dalam Penyiapan Konten dan Media Pembelajaran, terbit pada 16 Maret 2022 lalu.
SE itu terbit, dalam rangka menindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo terkait program Merdeka Belajar yang menekankan pada kemudahan akses belajar, peningkatan kualitas konten belajar.
Serta pembelajaran terintegrasi sebagai upaya untuk mengakselerasi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) nasional melalui peningkatan daya saing industri dan produk dalam negeri.
Karena itu, diperlukan komitmen dan peran serta instansi pemerintah dalam menyiapkan konten dan media pembelajaran serta mendorong keterlibatan para pengembang lokal sebagai pengembang media pembelajaran.
Maksud SE itu, untuk mendorong keterlibatan Instansi Pemerintah dan pengembang lokal dalam penyiapan konten dan media pembelajaran.
SE itu juga bertujuan memberikan prioritas kepada pengembang lokal untuk berpartisipasi dalam penyiapan konten dan media pembelajaran, serta memperkaya konten dan media pembelajaran yang mudah diakses oleh ASN dan/atau masyarakat.
Foto: Tangkapan Layar Zoom