Mendag: Keberagaman Membuat Industri Fesyen Muslim di Indonesia Maju
JAKARTA,reformasitotal.com
Industri fesyen muslim di Indonesia dinilai akan bisa maju hingga mencapai target sebagai pusat fesyen muslim dunia karena didukung keberagaman umat beragama.
Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi, mengatakan, keberagaman dan toleransi antar umat beragama merupakan potensi yang bisa memajukan industri fesyen muslim di tanah air.
“Jadi ini yang musti kita embrace (rangkul). Industri fesyen Islam bukan hanya milik orang Islam, tetapi akan bisa maju karena keragaman Indonesia. Karena keragamannya, kita akan tampil sebagai juara,” ujar Mendag dalam acara Embracing Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada Kamis (18/11/2021).
Mendag mengaku bangga, acara JMFW ini diikuti dan didukung oleh berbagai pihak, mulai dari para produsen hingga akademisi dan perguruan tinggi nonmuslim.
Hal ini dinilai menunjukkan wujud toleransi tinggi antar umat beragama di Indonesia yang akan menciptakan nilai-nilai yang baik sebagai modal untuk masuk ke pasar besar negara nonmuslim.
“Saya mengagap ini langkah yang baik dan mudah-mudahan kita bisa menciptakan (JMFW) ini bukan sebagai suatu membentuk agama tetapi sebagai toleransi, di mana duta-duta Indonesia bisa menciptakan nilai bisnis yang bagus,” imbuh dia.
Mendag juga mengatakan, pasar industri fesyen muslim dunia saat ini sangat besar, dengan nilai mencapai US$11 miliar (sekitar Rp156,4 triliun) dan terus bertambah.
Kendati nilainya besar, Indonesia baru sedikit sekali menggarap pasar fesyen tersebut dengan nilai ekspor hanya US$500 juta (sekitar Rp7,1 triliun), sehingga masih sangat banyak peluangnya bisa dimanfaatkan.
Untuk itu, kata dia, pihaknya terus menggalang dukungan dari para pemangku kepentingan, seperti asosiasi fesyen muslim, pengusaha, akademisi, hingga institusi terkait.
“Jadi peluang memasarkan industri ini sangat besar, oleh sebab itu dukungan dari asosiasi, pengusaha, akademisi dan pemerintah sangat penting, jadi tugas Kemendag menjadi agregator, menciptakan indonesia sebagai pusat fesyen dunia,” tutur Mendag.**
RED-ANTONI