Para Aktivis Soroti Tiga Nama Calon Penjabat Bupati Bandung Barat

Bandung Barat-tabloidreformasi.com
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga kini belum mengajukan calon Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Namun isu santer ada tiga nama yang menguat untuk diajukan menjadi Penjabat Bupati Bandung Barat tersebut yakni Sekda KBB, Ade Zakir, Kepala Dinas Sosial Jabar, dr. Dodo Zakaria dan Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Wahyu Wijaya.
Mencuat ketiga nama tersebut, memunculkan polemik di kalangan tertentu KBB.
Salah satunya, sejumlah aktivis Bandung Barat yang secara serius membahas tentang calon Pj Bupati Bandung Barat versi mereka di ruang rapat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) KBB-Ngamprah, Selasa (8/8).
Lili Supriatna mengatakan, tugas yang dihadapi oleh Pj Bupati Bandung Barat cukup berat. Punya pekerjaan rumah (pr) yang harus ditangani secara serius.
“KBB kan punya persoalan khusus yang harus ditangani secara serius. Jadi hati-hati Mendagri dalam menentukan Pj bupati ini,” ujar Ketua MPI KNPI KBB ini.
Lili menegaskan, jabatan Pj bupati hanya sekitar 1,5 tahun dengan seabreg peer yang harus dituntaskan. Mulai dari Pemilu mendatang, hingga persoalan APBD KBB yang disebut-sebut alami devisit dengan persoalan klasik.
“Kita sudah melihat bagaimana kondisi keuangan KBB saat ini. Bagaimana defisit menjadi persoalan klasik yang selalu digaungkan oleh eksekutif dan legislatif,” ucapnya.
Di sisi lain, tidak diketahui tingkat kebenaranya apakah usulan anggarannya bersifat asal-asalan seolah-olah itu defisit.
Namun ternyata regulasi eksekutif dan legislatif tetap berjalan. Justru yang tersumbat itu adalah keberpihakan terhadap anggaran masyarakat.
“Contohnya kami kepemudaan hari ini tidak dilayani. Hibah baik itu, kepemudaan, Ormas, OKP tidak ada.
Oleh karena itu, dia berharap untuk Pj Bupati adalah pejabat yang tahu penyakit KBB. Artinya perlu spesialis Pj bupati yang harus paham kondisi KBB saat ini.
Meski demikian, Lili enggan menyebut nama calon yang diinginkan para aktivis tersebut.
“Pj ini kan wilayah Mendagri. tetapi karena ini menyangkut dengan sukses Pilpres, tugas Pj itu hanya satu menstabilkan Pilpres, Pilkada dan Pileg,” kelitnya.
Aktivis lainnya, Ujang Rohman menyatakan, selaku putra daerah dia berharap Pj Bupati Bandung Barat tersebut memahami kultur Bandung Barat.
“dia harus mampu menyelesaikan masalah pembangunan di KBB. Baik kontek pembangunan, infrastruktur maupun non infrastruktur,” ucap Ketua Karang taruna KBB ini.
Pj bupati ke depan harus orang yang pekerja keras dan mampu mengembalikan nama baik KBB.
Menyinggung hasil diskusi para aktivis tersebut Ujang, yang kerap dipanggil Ujro ini menyebut dua nama dipandang layak jadi Pj Bupati Bandung Barat yakni Ade Zakir dan Dodo Zakaria.
Bukan tanpa dasar para aktivis menyebut kedua nama ini. Pertama Ade Zakir, memang dipandang paham tentang kultur di KBB karena sebagai sekda dan berkarier cukup lama di sini.
Begitu juga dengan dr.Dodo Zakaria, yang cukup lama menjabat jabatan strategis di KBB, sebelum pindah ke Pemprov Jabar.
“Kalau saya sebetulnya, prinsipnya siapa pun nanti dia harus punya komitmen dengan rakyat, itu yang paling penting,” tutur Ujro.
Kepala Bakesbangpol KBB, Apung Hadiat Purwoko mengatakan, aspirasi yang disampaikan para aktivis tersebut sah-sah saja di alam demokrasi ini.
“Mereka hanya menyampaikan pendapatnya. Dan saya kira mereka tahu persis tentang kondisi KBB, isu KBB dan tahu wilayah KBB. lagi pula, yang dimunculkan mereka ini adalah parameter untuk dijadikan Pj ini seperti apa, bulan karena personnya,” ucap Apung.
Kepala Bidang Politik dalam Negeri Bakesbangpol KBB, Didin Suhendar mengatakan akan menyampaikan aspirasi dari aktivis ke Sekda KBB
“Mudah-mudahan beliau merespon dengan apa yang sudah dirumuskan bersama pada pertemuan hari ini,” jelasnya.
Aspirasi tersebut, hendaknya
menjadi sebuah dorongan moral, agar KBB lebih maju dan punya citra untuk membangun lebih baik ke depannya. ***