Prestasi Gemilang 14 Peserta SD Bandung Barat Siap Bersaing di FTBI Jabar

BANDUNG BARAT-tabloidreformasi.com
Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat (Disdik KBB) telah mengirim 14 peserta dari berbagai Sekolah Dasar (SD) untuk mengikuti Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar) tahun 2023. Peserta tersebut diharapkan dapat meraih prestasi di tingkat regional tersebut.
Peserta dari SD-Sekolah Dasar ini akan berkompetisi dalam beragam kegiatan yang mencakup keterampilan berbahasa Indonesia.
FTBI merupakan ajang yang tidak hanya menguji kemampuan linguistik, tetapi juga mengembangkan apresiasi terhadap kekayaan budaya dan bahasa ibu.
Dengan partisipasi ini, Disdik KBB berupaya memberikan pengalaman berharga kepada peserta dalam meningkatkan keterampilan berkomunikasi dan mempererat rasa kebangsaan melalui bahasa ibu.
Para peserta tersebut merupakan hasil seleksi di tingkat KBB, yang diselenggarakan pada Februari 2023 lalu.
Kepala Disdik KBB, Asep Dendih melepas Komtingen peserta yang terdiri dari siswa-siswi Tingkat Sekolah Dasar (SD) di halaman Gedung A kompleks Perkantoran KBB-Ngamprah, Senin (13/11/2023).
“Saya titip pada kalian agar bisa menjaga nama baik KBB dan berikan penampilan yang terbaik,” ujar Asep Dendih, saat melepas peserta.
Pada festival kali ini, KBB mengirimkan semua mata lomba, seperti ngadongeng, biantara, maca sajak, nulis, maca aksara Sunda, tembang pupuh, ngabodor sorangan dan ngarang carpon.
Bertindak sebagai tuan rumah FTBI tingkat Jabar ini, adalah Kabupaten Bandung.
Lebih lanjut, Asep Dendih mengatakan jika FTBI ini sebagai salah satu ajang untuk “ngamumule” atau melestarikan budaya Sunda.
dia menyambut baik kegiatan tersebut, mengingat Budaya Sunda saat ini mulai terkikis dengan maraknya budaya asing.
Kembali digelarnya FTBI inipun, membawa angin segar bagi perkembangan Budaya Sunda. Minimal anak-anak yang menjadi peserta, dengan sendirinya mencintai budaya yang merupakan warisan nenek moyangnya ini.
“Jangan sampai anak-anak kita, tidak tahu asal-usul daerahnya dan tidak mengenal budaya nenek moyangnya,” ucap Asep.
Asep juga mengatakan, sebenarnya festival tersebut bukan pertama kali diadakan. Tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19, secara rutin diselenggarakan oleh Pemprov Jabar.
“Alhamdulillah Bandung Barat bisa berkontribusi dalam festival ini dengan mengirimkan para perwakilannya. Mudah-mudahan, ke depannya makin banyak anak-anak yang tertarik untuk mempelajari mata lomba FTBI ini,” pungkasnya.***