Rembuk BEDAS di Nagreg Gelontorkan100 Juta dan 150 Juta untuk mobil Ambulance di Desa Waluya

Kab. Bandung-tabloidreformasi.com
Bupati Bandung, Dadang Supriatna lebih dekat dengan masyarakat saat pelaksanaan Rembug Bedas di tiga lokasi di Kabupaten Bandung, yaitu Desa Nagreg Kecamatan Nagreg, Desa Waluya Kecamatan Cicalengka, dan Kelurahan Rancaekek Kencana Kecamatan Rancaekek, Kamis (5/10/2023).
Banyak program yang diungkapkan Bupati Bandung dalam pelaksanaan program Rembug Bedas tersebut, di antaranya 13 program prioritas. Salah satunya, yaitu program pemberian insentif untuk guru ngaji, Ketua RT, Ketua RW, Kader PKK, aparatur desa, Linmas dan pihak lainnya. Selain itu memberikan pinjaman modal bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan, dan program prioritas lainnya.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengungkapkan bahwa ia bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Bandung turun ke lapangan ingin melihat langsung persoalan dan kondisi yang terjadi di lapangan, yang dialami oleh masyarakat.
Dadang Supriatna pun memberikan bantuan sebesar Rp 100 juta untuk penataan pembangunan lapangan Desa Nagreg karena pada dasarnya, ia turun ke lapangan dalam upaya melihat pelaksanaan pembangunan yang belum selesai maupun pekerjaan infrastruktur lainnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini juga mengaku bersyukur karena sudah bisa merealisasikan 13 program prioritasnya setelah 2,5 tahun menjabat, di antaranya insentif guru ngaji dengan anggaran Rp 109 miliar per tahun yang terbesar di Indonesia.
Dadang Supriatna pun mengingatkan kepada aparatur desa, Ketua RW, dan Ketua RT bahwa dirinya tak mau mendengar ada warga yang kelaparan karena tidak punya kebutuhan pangan atau sembako.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna mengatakan bahwa program tersebut akan dilanjutkan, jika memberikan manfaat bagi masyarakat. Di antaranya program BPJS Ketenagakerjaan karena manfaatnya sangat luar biasa bagi masyarakat.
Kang DS juga turut mengapresiasi antusias masyarakat yang mengikuti program Besti (Beasiswa ti Bupati). Pada tahun 2022, kata dia sebanyak 1.228 orang yang mendaftarkan program Besti, sedangkan yang diterima 80 orang dengan anggaran Rp 4 miliar. Pada tahun 2023 sebanyak 3.101 orang pendaftar sedangkan yang diterima 125 orang dengan anggaran Rp 5 miliar.
“Pada tahun 2024, program Besti disiapkan untuk 250 orang dan ditambah 50 orang untuk para ustad/ustadzah yang ingin melanjutkan kuliah,” katanya.
Kang DS pun terus menyosialisasikan program pinjaman modal bergulir tanpa bunga kepada masyarakat dengan nilai anggaran Rp 70 miliar. Program tersebut bisa digunakan oleh warga yang masih menganggur.
“Program ini untuk mencegah bank emok karena masih marak di Kabupaten Bandung,” ujarnya.
Untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat, Kang DS juga sudah memfasilitasi 120 Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM), sehingga masyarakat tak perlu lagi datang ke Soreang untuk mengurus KTP, KK, Akta Kelahiran dan lainnya.
“Cukup datang ke desa, di mana ada ADM tersebut,” katanya.
Di Desa Waluya, Kang DS memberikan bantuan sebesar Rp 150 juta untuk pengadaan mobil ambulans.
Ia juga mewajibkan masyarakat di setiap lingkungan rumahnya membuat lubang cerdas organic (LCO). Minimal satu rumah dua lubang cerdas organik ,untuk pengelolaan sampah rumah tangga. Jika semuanya kompak, sebanyak 1.282 ton sampah per hari yang dihasilkan di Kabupaten Bandung bisa ditangani, dan dalam waktu dua tahun ke depan tidak perlu lagi ada TPA di Kabupaten Bandung,” tuturnya.
Ia juga berharap kepada masyarakat untuk tetap menjaga pelaksanaan Pemilu Serentak pada 14 Februari 2024 agar kondusif. Bahkan ada wacana pelaksanaan Pilkada serentak dimajukan ke bulan September 2024, setelah sebelumnya direncanakan November 2024.
Red-Agus/Bety.